Status Bendung Katulampa Normal, Masyarakat Diminta Waspada
Kota Bogor, Jawa Barat – Meskipun wilayah Kota dan Kabupaten Bogor mengalami hujan deras selama dua hari berturut-turut, status Bendung Katulampa dilaporkan tetap normal. Pada Sabtu (9/8), tinggi muka air (TMA) di Sungai Ciliwung tercatat 20 sentimeter, dan tetap stabil pada angka yang sama pada Minggu malam (10/8), sehingga tidak ada ancaman banjir bagi Jakarta.
Pelaksana Bendung Katulampa, Andi Sudirman, menyampaikan bahwa meski intensitas hujan cukup tinggi di beberapa lokasi, debit air yang masuk ke bendung masih dalam batas aman dan terkendali. “Kami terus memantau situasi dan mengonfirmasi bahwa air di Bendung Katulampa dalam kondisi stabil,” paparnya.
Data dari petugas menunjukkan bahwa TMA di pintu intake Kalibaru juga stabil di level 40 sentimeter selama dua hari tersebut. Selain itu, curah hujan di area bendung dilaporkan nihil pada pengukuran pagi hingga siang hari. Hal ini menambah keyakinan bahwa potensi banjir di Jakarta dapat terhindarkan untuk saat ini.
Namun, Andi mengingatkan agar masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung tetap waspada. Hujan deras yang melanda Bogor telah menyebabkan beberapa bencana alam, termasuk banjir dan tanah longsor di sejumlah lokasi. Dinamisasi cuaca harus terus diperhatikan.
Pihak Bendung Katulampa akan tetap berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta instansi terkait lainnya untuk mengantisipasi kenaikan debit air di Sungai Ciliwung. Andi menegaskan, “Kami siaga 24 jam dan akan memberikan laporan secara real-time jika ada perubahan signifikan.”
Di sisi lain, BPBD Kabupaten Bogor telah menangani berbagai bencana yang disebabkan oleh hujan deras pada Sabtu, termasuk banjir, tanah longsor, dan angin kencang, yang berdampak pada lebih dari 2.000 jiwa. Penanganan cepat dan tanggap sangat diperlukan mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu.
Masih menurut Andi, meski situasi di Bendung Katulampa terpantau aman, perhatian harus tetap diberikan pada perubahan cuaca yang dapat mempengaruhi debit air secara mendasar. “Kami akan terus melakukan evaluasi dan pemantauan hingga kondisi benar-benar stabil,” ujarnya.
Berdasarkan laporan terakhir, masyarakat di daerah rawan bencana diharap tetap mematuhi informasi dari otoritas setempat dan mengikuti petunjuk dalam menghadapi cuaca ekstrem. Langkah-langkah mitigasi dan kesiapan untuk evakuasi akan sangat penting untuk meminimalisir risiko yang dapat ditimbulkan.
Dengan adanya langkah proaktif ini, diharapkan masyarakat dapat tetap aman dan menghindari dampak bencana yang lebih besar.
#SituasiBendungKatulampa #CuacaEkstrem #BencanaAlam