Berita

Balita 1 Tahun Terluka Parah di Daycare, Wali Kota Surabaya Turun Tangan

Avatar photo
2
×

Balita 1 Tahun Terluka Parah di Daycare, Wali Kota Surabaya Turun Tangan

Sebarkan artikel ini

Balita Alami Luka Saat Dititipkan di Daycare, Wali Kota Surabaya Bertindak Tegas

Surabaya – Kasus menyedihkan terjadi di Surabaya Timur, di mana seorang balita berinisial E berusia satu tahun ditemukan dengan sejumlah luka di wajah dan tubuhnya setelah dititipkan di sebuah daycare di kawasan Medokan Ayu. Kejadian ini langsung mendapatkan perhatian dari Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, yang berjanji akan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pihak daycare.

Ibu korban, F, yang berasal dari Sidoarjo, mengungkapkan rasa sakit hatinya setelah mendapati putrinya terluka. F menitipkan putrinya pada 4 Juni 2025, namun dua jam kemudian pihak daycare mengabarkan bahwa E telah digigit oleh balita lain yang berada di ruangan yang sama. Kejadian ini berlanjut ketika pada malam harinya, balita tersebut dibawa ke IGD untuk mendapatkan perawatan. F melaporkan peristiwa ini ke Polda Jawa Timur keesokan harinya, dan melakukan visum dua hari setelah kejadian.

Wali Kota Eri Cahyadi menegaskan bahwa pengawasan terhadap daycare bukan hanya tanggung jawab orang tua, tetapi juga pemerintah. Dalam pernyataannya, Eri menambahkan, “Jika terbukti ada kelalaian yang mengakibatkan luka pada anak, kami akan memberikan sanksi tegas, termasuk pencabutan izin operasional daycare tersebut.”

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh, juga memastikan akan memeriksa izin operasional daycare terkait. Ia menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap prosedur dan standar pengasuhan di semua fasilitas penitipan anak. “Pengasuhan seyogianya mengikuti ketentuan yang ada, seperti cara tidur yang benar dan pola makan yang sesuai,” ucap Yusuf.

Pihak berwenang kini tengah melakukan langkah-langkah investigasi untuk memastikan keselamatan anak-anak di daycare tersebut. Eri Cahyadi menambahkan bahwa pencabutan izin merupakan konsekuensi serius bagi daycare yang terbukti lalai dalam merawat anak. “Setiap daycare harus memiliki izin yang valid dan mematuhi ketentuan yang berlaku,” jelasnya.

Masyarakat kini menantikan perkembangan lebih lanjut dari kasus ini, yang menunjukkan betapa pentingnya pengawasan ketat terhadap tempat penitipan anak. Latar belakang kejadian ini juga memicu dialog mengenai keamanan dan kualitas pelayanan daycare di Surabaya dan sekitarnya.

Sementara itu, tim dari detikJatim berusaha melakukan klarifikasi di daycare tersebut, namun suasana di lokasi nampak tertutup. Saat berusaha menghubungi pihak daycare, mereka mendapat pengakuan bahwa pemiliknya tidak ada di tempat. Penjaga yang ditemui pun menolak memberikan informasi lebih lanjut mengenai kejadian ini.

Kasus ini menjadi pengingat bagi orang tua dan pemangku kebijakan untuk lebih memperhatikan standar dan keamanan yang ditawarkan oleh daycare. Bagi masyarakat, peristiwa ini juga mendorong kesadaran akan pentingnya memilih tempat penitipan yang aman dan terpercaya untuk anak-anak mereka. Sementara itu, pihak kepolisian dan Dinas Pendidikan diharapkan dapat menanggapi serius isu keselamatan anak di era modern ini, agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.