Surabaya – Sejumlah makanan dan minuman yang sering menjadi pilihan masyarakat Indonesia ternyata dapat meningkatkan risiko kanker, menurut penelitian terbaru yang diungkap oleh dr. Saurabh Sethi, ahli gastroenterologi dari Harvard. Dalam penelitiannya, yang dilansir oleh detikHealth, dr. Sethi mengidentifikasi beberapa jenis makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari atau dikurangi.
Minuman Manis
Minuman manis, terutama soda dan minuman beraroma, lebih berisiko daripada sekadar meningkatkan kadar gula darah. Menurut dr. Sethi, konsumsi minuman ini dapat menciptakan kondisi peradangan dalam tubuh yang berkontribusi pada risiko kanker, termasuk kanker payudara, usus besar, dan pankreas. Sebagai gantinya, ia merekomendasikan alternatif yang lebih sehat seperti air kelapa atau teh herbal yang tidak hanya menawarkan hidrasi tetapi juga aman bagi kesehatan.
Goreng-gorengan
Makanan yang tampaknya biasa seperti kentang goreng ternyata juga perlu diperhatikan. Penggunaan minyak berulang atau berlebihan saat menggoreng dapat menciptakan senyawa akrilamida yang berpotensi karsinogenik. Oleh karena itu, disarankan untuk memilih metode memasak yang lebih sehat, seperti merebus atau memanggang dengan sedikit minyak.
Daging Gosong
Makanan yang terlalu matang atau gosong juga menjadi perhatian. Memasak daging pada suhu tinggi dapat menghasilkan senyawa berbahaya seperti Heterocyclic Amines (HCA) dan Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAH), yang dapat merusak DNA dan meningkatkan risiko kanker. Disarankan untuk mengontrol suhu dan teknik memasak guna mengurangi pembentukan senyawa berbahaya tersebut.
Alkohol
Konsumsi alkohol terkenal sebagai faktor risiko kanker. Dr. Sethi menjelaskan bahwa alkohol dapat meningkatkan kadar estrogen dan mengganggu penyerapan folat–dua faktor yang berpengaruh pada mekanisme perbaikan DNA. Masyarakat perlu lebih bijak dalam mengonsumsi alkohol, mengingat potensi risiko kanker payudara dan kanker hati.
Makanan Ultra Proses
Makanan yang diproses secara berlebihan, seperti mi instan dan camilan kemasan, sering kali kekurangan nutrisi alami dan diisi berbagai zat aditif. Konsumsi yang berlebihan dapat memicu peradangan kronis dalam tubuh, yang berujung pada peningkatan risiko kanker. Pemberian kesadaran mengenai pentingnya mengonsumsi makanan segar dan alami perlu digalakkan, terutama dalam masyarakat yang semakin mudah terpengaruh oleh kemudahan makanan siap saji.
Penting bagi masyarakat Indonesia untuk memperhatikan konsumsi jenis makanan dan minuman yang dapat mendatangkan risiko bagi kesehatan. Dengan memahami efek dari apa yang kita konsumsi, kita dapat mengambil langkah preventif untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit yang serius, termasuk kanker.
Kita semua berperan dalam menciptakan gaya hidup sehat, dengan lebih memilih makanan yang berkhasiat dan mengurangi risiko yang tidak perlu. Untuk informasi lebih lanjut mengenai topik ini, pembaca dapat mengunjungi detikHealth.









