Proses audit menyeluruh terhadap RSUD Mardi Waluyo di Blitar telah selesai, menghasilkan rekomendasi yang mendesak untuk perombakan total manajemen. Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin, menyatakan bahwa audit ini melibatkan Inspektorat Kota Blitar dan auditor eksternal dari Universitas Brawijaya, dengan fokus pada perbaikan tata kelola keuangan, pelayanan medis, dan efisiensi sumber daya manusia.
Menurut Wali Kota, audit ini bukan hanya sekadar evaluasi, tetapi merupakan langkah awal transformasi layanan kesehatan yang profesional dan berorientasi pada kepuasan masyarakat. “Manajemen harus disegarkan secara menyeluruh,” jelasnya. Prioritas utama adalah rasionalisasi pekerjaan, perapian gedung, dan peningkatan pelayanan.
Namun, Wali Kota mengingatkan masyarakat agar bersabar karena perubahan tidak bisa dilakukan secara instan. Sebelumnya, RSUD Mardi Waluyo dilaporkan mengalami defisit anggaran dan utang menumpuk akibat rendahnya kunjungan pasien serta ketergantungan pada klaim BPJS. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan layanan kesehatan dan kepercayaan masyarakat terhadap fasilitas kesehatan di kota tersebut.