Nasional

AS Siap Tingkatkan Tekanan Terhadap Rusia Pasca Serangan ke Ukraina

Avatar photo
5
×

AS Siap Tingkatkan Tekanan Terhadap Rusia Pasca Serangan ke Ukraina

Sebarkan artikel ini

AS Siap Tingkatkan Tekanan Terhadap Rusia Setelah Serangan di Ukraina

Istanbul – Pemerintah Amerika Serikat (AS) menunjukkan kesiapannya untuk meningkatkan tekanan terhadap Rusia pasca-serangan yang terjadi di Ukraina, yang mengakibatkan empat kematian dan lebih dari 44 orang terluka. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyampaikan hal ini dalam wawancara yang ditayangkan pada program NBC News, Minggu (7/9).

Bessent menekankan pentingnya kolaborasi dengan mitra Eropa untuk melakukan tindakan terkoordinasi. “Kami siap untuk berbuat lebih, tetapi kami membutuhkan dukungan dari mitra-mitra Eropa kami,” ujarnya. Pernyataan ini muncul dalam konteks pertemuan produktif antara Presiden AS, Donald Trump, dan Wakil Presiden JD Vance, bersama dengan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen.

Menurut Bessent, saat ini terdapat dua aspek yang sedang berlangsung secara bersamaan: kemampuan militer Ukraina untuk bertahan dan ketahanan ekonomi Rusia. Dia berpendapat bahwa kombinasi sanksi dari AS dan Uni Eropa, serta tarif terhadap negara-negara yang masih membeli minyak dari Rusia, dapat berdampak signifikan terhadap ekonomi Rusia dan mengarahkannya untuk kembali ke meja perundingan.

“Kita sedang berlomba antara berapa lama militer Ukraina mampu bertahan versus berapa lama ekonomi Rusia dapat bertahan,” tuturnya. Pernyataan ini mencerminkan situasi yang semakin genting di lapangan, terutama dengan meningkatnya frekuensi serangan Rusia. Dalam insiden terbaru, Ukraina melaporkan bahwa Rusia meluncurkan 818 drone dan rudal, yang merupakan jumlah serangan terbanyak yang tercatat, melampaui rekor sebelumnya sebanyak 728 serangan pada bulan Juli.

Serangan tersebut tidak hanya difokuskan pada satu kota, melainkan menyebar ke beberapa wilayah di Ukraina, menandai peningkatan kekerasan dalam konflik yang telah memasuki tahun ketiga. Bessent menegaskan bahwa adanya sanksi bersifat gabungan dan efisien antara AS dan Uni Eropa dapat membahayakan stabilitas ekonomi Rusia, yang pada gilirannya diharapkan dapat memaksa Presiden Vladimir Putin untuk kembali bernegosiasi.

Reaksi terhadap serangan ini mencerminkan kekhawatiran yang lebih luas terkait dampak dari konflik berkepanjangan di Ukraina. Para pemimpin dunia memperhatikan risiko yang lebih besar, baik untuk keamanan kawasan maupun stabilitas global. Tindakan tegas dari AS dan dukungan Eropa diharapkan dapat memberikan dampak mendasar terhadap jalannya konflik.

Sementara itu, analisis terhadap situasi ini menunjukkan bahwa waktu menjadi faktor krusial. Jika militer Ukraina dapat bertahan lebih lama, dan sanksi yang dijatuhkan dapat mempengaruhi ekonomi Rusia secara efektif, akan mungkin untuk tercapainya resolusi diplomatik yang dapat mengakhiri konflik.

Bessent menutup pernyataannya dengan menekankan pentingnya langkah-langkah konkret dan kolaborasi internasional. “Hanya dengan kerjasama yang kuat, kita dapat mengubah dinamika konflik ini,” tuturnya.

Dengan kondisi yang semakin mendesak, satu hal yang jelas: dunia akan terus memantau perkembangan terakhir di Ukraina dan respons internasional yang akan mempertimbangkan tindakan untuk menghentikan agresi Rusia.