Internasional

Arab Saudi dan Qatar Kutuk Visi “Israel Raya” Netanyahu

Avatar photo
5
×

Arab Saudi dan Qatar Kutuk Visi “Israel Raya” Netanyahu

Sebarkan artikel ini

Arab Saudi dan Qatar Kutuk Ambisi “Israel Raya” Benjamin Netanyahu

Jakarta, CNN Indonesia – Arab Saudi dan Qatar mengeluarkan pernyataan keras menolak ambisi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang mendukung visi “Greater Israel” atau “Israel Raya”. Riyadh menegaskan bahwa rencana perluasan permukiman dan ekspansi wilayah oleh otoritas Israel tidak dapat diterima.

Dalam pernyataannya yang disiarkan oleh kantor berita resmi Saudi Press Agency (SPA) pada Kamis (14/8), Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menegaskan hak historis dan hukum rakyat Palestina untuk membangun negara merdeka dan berdaulat di tanah mereka sendiri, sesuai dengan hukum internasional yang berlaku. Pemerintah Riyadh juga memperingatkan komunitas internasional tentang “pelanggaran terang-terangan” yang dilakukan Israel, yang merusak legitimasi internasional dan kedaulatan negara lain, serta mengancam perdamaian dan keamanan baik di kawasan maupun dunia.

Senada dengan Saudi, Qatar juga mengeluarkan pernyataan yang tegas. Kementerian Luar Negeri Qatar mengecam ucapan Netanyahu mengenai “visi Israel Raya”. Menurut mereka, pernyataan tersebut menunjukkan sikap “arogan” Israel yang terus-menerus melanggar kedaulatan negara dan hukum internasional. Ditekankan pula bahwa pernyataan tersebut dapat memicu kekerasan dan kekacauan lebih lanjut di kawasan, serta tidak akan mengurangi hak sah rakyat dan negara Arab.

Qatar mendesak solidaritas internasional dalam menghadapi “provokasi” semacam ini dan menegaskan komitmennya terhadap upaya perdamaian yang adil, menyeluruh, dan berkelanjutan. Pernyataan ini menunjukkan keseriusan kedua negara dalam menghadapi kebijakan ekspansif Israel.

Beberapa hari sebelumnya, dalam sebuah wawancara dengan saluran Israel i24 yang diliput oleh The Times of Israel, Netanyahu menggambarkan dirinya menjalankan “misi bersejarah dan spiritual” terkait “Israel Raya”. Dalam wawancara tersebut, pewawancara menunjukkan sebuah peta yang dicap sebagai “Tanah yang Dijanjikan” dan menanyakan apakah Netanyahu merasa “terhubung” dengan visi tersebut. Netanyahu menjawab bahwa ia sangat merasa terkait dengan gagasan ekspansionis itu, meskipun peta yang ditunjukkan tidak dipublikasikan secara luas.

Istilah “Israel Raya” selama ini dikenali sebagai visi ekspansionis yang mencakup wilayah lebih luas daripada negara Israel saat ini, termasuk klaim terhadap sebagian wilayah Palestina, Lebanon, Yordania, Mesir, dan Suriah. Dalam konteks ini, kalangan ultra-nasionalis Israel menggunakan istilah tersebut untuk menjustifikasi langkah-langkah politik dan militer mereka.

Pernyataan dari Arab Saudi dan Qatar ini mencerminkan kekhawatiran yang mendalam terhadap potensi meningkatnya ketegangan di Timur Tengah akibat kebijakan Israel. Kedua negara tersebut, selaku anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI), menggarisbawahi pentingnya menjaga hak-hak rakyat Palestina serta mendukung upaya internasional dalam menemukan solusi diplomatik yang berkelanjutan bagi konflik yang berkepanjangan ini.

Komunitas internasional diharapkan dapat mengambil langkah konkret untuk menentang kebijakan agresif yang dapat mengganggu stabilitas regional dan global. Kunjungan resmi, forum dialog, serta berbagai inisiatif perdamaian perlu diupayakan guna menciptakan kondisi yang lebih kondusif untuk penyelesaian konflik antara Palestina dan Israel.