Aktivis Lingkungan Demostrasi di Depan Konsulat Jenderal Australia, Surabaya
Rabu, 6 Agustus 2025, sejumlah aktivis lingkungan dari organisasi Ecoton menggelar aksi demonstrasi di depan Konsulat Jenderal Australia di Surabaya, Jawa Timur. Aksi ini bertujuan untuk menyerukan penghentian ekspor limbah plastik dari Australia ke Indonesia yang dianggap membahayakan kesehatan ekosistem dan masyarakat.
Dalam demonstrasi tersebut, para aktivis membawa berbagai poster yang mengekspresikan tuntutan mereka. Salah satu poster mencolok bertuliskan seruan untuk menghentikan pengiriman limbah plastik yang dinilai berisiko besar bagi lingkungan dan kehidupan di Indonesia. Aktivis memfokuskan perhatian pada dampak negatif yang ditimbulkan oleh limbah plastik, seperti pencemaran air dan tanah, serta ancaman bagi kesehatan masyarakat dan makhluk hidup lainnya.
Salah seorang aktivis, yang tidak ingin disebutkan namanya, menjelaskan bahwa ekspor limbah plastik ke negara berkembang seperti Indonesia harus dihentikan. “Kami di sini untuk menegaskan bahwa kita tidak ingin menjadi tempat pembuangan limbah bagi negara lain. Kesehatan dan keselamatan rakyat Indonesia harus diutamakan,” tuturnya.
Angka penyelundupan limbah plastik ke negara berkembang meningkat dalam beberapa tahun terakhir, dan Indonesia tercatat sebagai salah satu negara tujuan utama. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebelumnya juga telah mengungkapkan keprihatinan terkait masalah ini, mengingat Indonesia sudah berada di peringkat kedua dalam hal produksi limbah plastik di dunia.
Para aktivis menampilkan instalasi kreatif berupa manekin dan replika bayi, yang menggambarkan dampak limbah plastik terhadap generasi mendatang. “Kami ingin menarik perhatian masyarakat dan pemerintah tentang masalah yang sangat serius ini. Plastik bukan hanya limbah, tetapi ancaman nyata bagi masa depan kita, terutama anak-anak,” ungkap salah satu penyelenggara aksi.
Aksi tersebut mendapatkan sorotan dari masyarakat sekitar, dengan banyak pejalan kaki yang berhenti untuk melihat dan berbicara dengan aktivis. Beberapa dari mereka menunjukkan dukungan dan menandatangani petisi yang disiapkan untuk menuntut penghentian ekspor limbah plastik tersebut.
Sebagai respons terhadap kritik ini, pemerintah Australia diharapkan memberikan penjelasan terkait kebijakan mereka dalam pengelolaan limbah plastik. Para aktivis menyatakan bahwa mereka akan terus memantau dan mendorong tindakan nyata agar perhatian terhadap isu lingkungan semakin meningkat.
Kegiatan demonstrasi ini merupakan bagian dari kampanye yang lebih luas untuk meningkatkan kesadaran tentang pencemaran plastik dan mendesak kerja sama internasional dalam mengatasi masalah lingkungan yang mengancam kehidupan di seluruh dunia. Para aktivis berkomitmen untuk terus berjuang demi lingkungan yang lebih bersih dan aman bagi generasi mendatang.
Dengan adanya aksi seperti ini, diharapkan masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan berkontribusi dalam mencegah pencemaran plastik yang semakin parah.