Internasional

Air Canada Terancam Mogok Kerja: Ratusan Penerbangan Dibatalkan dan 100.000 Penumpang Terimbas

Avatar photo
2
×

Air Canada Terancam Mogok Kerja: Ratusan Penerbangan Dibatalkan dan 100.000 Penumpang Terimbas

Sebarkan artikel ini

Pramugari Air Canada Aksi Mogok, Ratusan Penerbangan Dibatalkan

Jakarta, CNN Indonesia — Air Canada terpaksa menghentikan operasionalnya untuk sementara setelah seluruh pramugarinya melakukan aksi mogok kerja pada Sabtu, 16 Agustus 2023. Aksi ini berdampak signifikan, dengan pembatalan ratusan penerbangan yang mempengaruhi lebih dari 100.000 penumpang.

Serikat Pekerja Pegawai Publik Kanada (Canadian Union of Public Employees/CUPE), yang mewakili sekitar 10.000 pramugari, secara sah memutuskan untuk melaksanakan aksi mogok setelah mengajukan pemberitahuan tiga hari sebelumnya. Aksi mogok resmi dimulai pukul 12.01 dini hari waktu setempat.

Lembaga penyiaran CBC melaporkan, jika tidak ada kesepakatan yang dicapai dalam menit-menit terakhir, mogok kerja tersebut seharusnya dimulai sekitar pukul 01.00 waktu setempat. Menyikapi situasi ini, Air Canada menginformasikan bahwa mereka akan melakukan penghentian operasional secara bertahap. Dalam sehari, maskapai ini biasa mengangkut sekitar 130.000 penumpang.

Dalam pernyataan resminya hingga pukul 20.00 pada Jumat malam, Air Canada telah membatalkan 623 penerbangan, yang berimplikasi langsung pada lebih dari 100.000 penumpang. Permasalahan utama yang menjadi pendorong aksi mogok adalah tuntutan kenaikan upah serta kompensasi gaji bagi pramugari atas pekerjaan yang dilakukan saat tidak ada penerbangan, termasuk saat proses boarding.

Rafael Gomez, Direktur Pusat Hubungan Industrial Universitas Toronto, menyoroti bahwa praktik pembayaran gaji pramugari yang hanya berdasarkan waktu terbang adalah hal umum dalam industri penerbangan di seluruh dunia. “Serikat pekerja berhasil membangun kampanye komunikasi yang efektif terkait isu ini, sehingga menciptakan persepsi publik akan adanya ketidakadilan,” ujarnya kepada AFP.

Gomez menambahkan, bagi penumpang yang tidak memahami praktik industri, bisa muncul pertanyaan mengapa pramugari tidak dibayar saat membantu penumpang naik pesawat. “Ini isu yang sangat tepat untuk disorot,” tegasnya.

Air Canada dalam pernyataan sebelumnya mengungkapkan tawaran terbaru mereka, di mana seorang pramugari senior diperkirakan akan memperoleh gaji rata-rata sebesar 87.000 dolar Kanada (sekitar Rp1,02 miliar) per tahun pada tahun 2027. Namun, CUPE menilai tawaran tersebut tidak sejalan dengan inflasi dan nilai pasar saat ini. Serikat pekerja juga menolak upaya pemerintah federal dan Air Canada untuk menyelesaikan masalah melalui arbitrase independen.

Jika aksi mogok benar-benar terjadi, Gomez memperkirakan bahwa mogok tersebut tidak akan berlangsung lama, mengingat situasi saat ini adalah musim sibuk. “Maskapai tidak ingin kehilangan ratusan juta dolar dari pendapatan… Mereka seakan sedang bermain adu strategi dengan pramugari,” ujarnya.

Kondisi ini menunjukkan besarnya tantangan yang dihadapi oleh Air Canada dalam menjaga operasional dan hubungan dengan serikat pekerja, sekaligus memenuhi ekspektasi penumpang yang ingin perjalanan mereka tidak terganggu.