Berita

Target Koperasi Merah Putih di Blitar Jauh dari Harapan, Baru 5 dari 21 Unit Beroperasi

Avatar photo
13
×

Target Koperasi Merah Putih di Blitar Jauh dari Harapan, Baru 5 dari 21 Unit Beroperasi

Sebarkan artikel ini

Koperasi Merah Putih di Blitar Belum Beroperasi Optimal, Hanya Lima dari 21 Unit yang Aktif

Kota Blitar, 15 Oktober 2025 – Dari 21 unit Koperasi Merah Putih yang direncanakan beroperasi, hanya lima yang saat ini berfungsi. Hal ini menjadi sorotan, terutama menjelang target yang ditetapkan oleh Dinas Koperasi, UKM, dan Tenaga Kerja Kota Blitar untuk seluruh koperasi dapat beroperasi pada akhir bulan ini.

Juyanto, Kepala Dinas Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Kota Blitar, mengungkapkan bahwa pihaknya berharap semua koperasi bisa aktif sebelum bulan ini berakhir. “Kita menargetkan pada akhir bulan ini untuk beroperasi semua,” jelasnya dalam pernyataan resmi.

Namun, tantangan berat masih menghadang. Salah satu faktor utama mengapa koperasi-koperasi tersebut belum beroperasi adalah masalah permodalan. Meskipun Dinas Koperasi membantah bahwa permodalan menjadi satu-satunya hambatan, ketidakcukupan modal tetap menjadi isu yang signifikan. Dalam analisis yang dilakukan, diungkapkan bahwa kerjasama dengan pihak ketiga, seperti Bulog dan Pertamina, juga mempengaruhi laju operasional koperasi.

“Selain modal, kerjasama dengan pihak lain juga memerlukan proses yang tidak singkat. Inilah yang menghambat pelaksanaan operasi koperasi merah putih,” tambah Juyanto.

Koperasi Merah Putih diharapkan dapat berperan dalam pemberdayaan ekonomi lokal di Kota Blitar. Namun, sejauh ini, kebangkitan ekonomi yang diharapkan dari koperasi ini belum sepenuhnya terwujud. Mondari, salah satu penggiat koperasi di wilayah tersebut, mengatakan, “Kami berharap pemerintah dapat memberikan dukungan lebih dalam hal pelatihan dan permodalan agar koperasi bisa lebih mandiri dan berkembang.”

Sikap pesimis terhadap masa depan koperasi merah putih ini menjadi kekhawatiran bagi masyarakat, terutama para pelaku usaha kecil yang berharap banyak dari keberadaan koperasi ini. Jika koperasi ini tidak aktif, maka dampaknya bagi perekonomian lokal dan penyediaan lapangan kerja di Kota Blitar bisa menjadi lebih buruk.

Di sisi lain, Juyanto menekankan pentingnya komitmen pengurus koperasi untuk segera memulai aktivitas mereka. Ia menjelaskan, “Modal itu bukan yang utama. Kalau ada modal tapi tidak ada niat, tetap tidak akan bergerak. Oleh karena itu, kita perlu kerja keras untuk memajukan koperasi ini.”

Pemerintah Kota Blitar berupaya memfasilitasi berbagai tahapan yang diperlukan dalam proses operasionalisasi koperasi tersebut. Dalam waktu dekat, diharapkan ada langkah nyata untuk menyelesaikan kendala-kendala yang ada, agar koperasi Merah Putih dapat berfungsi secara maksimal dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

Sebagai bagian dari strategi pengembangan ekonomi lokal, keberadaan koperasi diharapkan mampu mendukung ketahanan ekonomi masyarakat. Namun, jika kendala-kendala ini tidak diatasi dengan baik, maka cita-cita untuk menjadikan Koperasi Merah Putih sebagai pendorong utama ekonomi daerah bisa terancam meleset dari harapan.

Diharapkan, dengan adanya perhatian dan dukungan dari berbagai pihak, keberadaan koperasi di Blitar dapat segera beroperasi secara optimal, memberikan manfaat dan solusi bagi pelaku usaha kecil serta masyarakat umum.