Polisi Selidiki Motif Kasus Pembunuhan Anak di Jakarta Utara
Jakarta – Polisi tengah mendalami motif pembunuhan yang dilakukan oleh MR (16) terhadap VI (11) di Kampung Sepatan, Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, pada Senin (13/10). Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, Kompol Onkoseno Gradiarso Sukahar, mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya masih mencari tahu alasan di balik tindakan brutal tersebut.
“Motif pelaku dalam kasus ini masih dalam penyelidikan,” ungkap Onkoseno dalam konferensi pers yang diadakan pada Selasa (14/10/2025).
MR saat ini sudah diamankan di Mapolres Jakarta Utara dan sedang menjalani pemeriksaan intensif. Polisi berharap hasil visum yang dilakukan oleh tim ahli dari RS Polri dapat memberikan gambaran lebih jelas tentang penyebab kematian korban. “Dari pemeriksaan awal, diduga korban meninggal akibat kekerasan, kehabisan napas,” lanjutnya.
Pihak kepolisian juga mengonfirmasi bahwa setelah membunuh, pelaku diduga melakukan pelecehan terhadap VI. Dalam penyelidikan ini, polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian, seperti kabel, bantal, dan barang lain yang relevan untuk proses pembuktian.
Kasus ini mengguncang masyarakat Jakarta, terutama di lingkungan sekitar tempat kejadian. Angka kekerasan terhadap anak di Indonesia semakin memprihatinkan. Beberapa organisasi sipil pun menyerukan perlunya tindakan preventive dan edukasi kepada anak-anak mengenai bahaya kekerasan.
Masyarakat setempat merasa khawatir dan terpukul dengan peristiwa ini. Banyak warga yang mengungkapkan rasa duka dan ketidakpercayaan atas apa yang terjadi. “Kami berharap pelaku mendapat hukuman yang setimpal dan kejadian ini tidak terulang,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Peristiwa ini juga mendorong diskusi tentang perlunya peningkatan pengawasan dan edukasi di kalangan remaja. Beberapa pakar psikologi menyarankan bahwa pemahaman akan perasaan dan empati harus diterapkan sejak dini guna mencegah tindakan kekerasan.
Kepolisian Jakarta Utara berjanji akan mengusut tuntas kasus ini dan memberikan keadilan bagi korban serta keluarganya. “Kami akan maksimal dalam menangani kasus ini agar bisa memberikan rasa aman bagi masyarakat,” tandas Onkoseno.
Sebagai langkah lanjutan, petugas kepolisian juga akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengatasi permasalahan kekerasan di kalangan remaja, agar kejadian serupa tidak kembali terulang.
Kasus pembunuhan ini menjadi pengingat pentingnya peran keluarga dan masyarakat dalam menjaga anak-anak dari pengaruh negatif yang membahayakan. Kelompok usia remaja adalah fase kritis, sehingga dukungan emosional dan pendidikan yang baik harus diberi perhatian lebih agar tidak ada lagi tragedi serupa di masa mendatang.









