Internasional

Kota Gaza Hancur akibat Agresi Israel, 193 Ribu Bangunan Rusak

Avatar photo
4
×

Kota Gaza Hancur akibat Agresi Israel, 193 Ribu Bangunan Rusak

Sebarkan artikel ini

Jakarta, CNN Indonesia – Agresi militer Israel yang dimulai pada 7 Oktober 2023 telah mengakibatkan kehancuran besar di Kota Gaza, Palestina. Gambar satelit terbaru menunjukkan perbedaan mencolok keadaan kota sebelum dan sesudah serangan, di mana sejumlah besar infrastruktur vital hancur atau rusak parah.

Menurut analisis yang dilakukan oleh Pusat Satelit PBB, sekitar 193 ribu bangunan di Gaza mengalami kerusakan serius. Kondisi ini menambah beban yang sudah sangat berat bagi penduduk setempat, di mana situasi kemanusiaan semakin memburuk. Data terbaru juga mencatat setidaknya 213 rumah sakit dan lebih dari seribu sekolah menjadi target serangan, yang berimplikasi pada gangguan layanan kesehatan dan pendidikan yang krusial bagi masyarakat.

Dari 36 rumah sakit yang seharusnya beroperasi di Gaza, hanya 14 di antaranya yang masih bisa berfungsi secara terbatas, menurut laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hal ini menambah tantangan bagi tenaga medis yang berusaha merawat korban yang terus berjatuhan akibat serangan.

Selama dua tahun terakhir, intensitas agresi Israel telah menyebabkan lebih dari 67 ribu warga Palestina kehilangan nyawa. Angka ini mencerminkan dampak tragis yang dialami oleh masyarakat sipil, dengan banyak di antaranya yang merupakan perempuan dan anak-anak.

Krisis ini mendorong respons internasional yang beragam. Negara-negara dan organisasi kemanusiaan di seluruh dunia menyerukan gencatan senjata dan penyelesaian damai untuk menghentikan kekerasan yang berkepanjangan di kawasan tersebut. Seruan ini ditujukan untuk melindungi warga sipil dan memastikan akses bantuan kemanusiaan yang mendesak diperlukan oleh masyarakat Gaza.

Latar belakang konflik yang berkepanjangan antara Israel dan Palestina merupakan isu kompleks dengan sejarah yang sangat dalam, melibatkan pertikaian atas tanah, hak asasi manusia, dan legitimasi politik yang hingga kini belum menemukan titik terang. Keberlanjutan konflik ini membawa dampak jangka panjang bagi stabilitas regional dan kemanusiaan.

Masyarakat internasional, melalui berbagai jalur diplomasi, terus berusaha menemukan solusi yang adil dan berkelanjutan. Namun, hingga saat ini, situasi di lapangan menunjukkan bahwa upaya tersebut masih sangat terbatas.

Menghadapi kondisi yang semakin parah, laporan dari berbagai lembaga internasional memberi gambaran jelas soal betapa mendesaknya situasi di Gaza. Ribuan warga Palestina kini terpaksa tinggal di tempat-tempat penampungan darurat, berjuang untuk mencari makanan, air, dan obat-obatan. Situasi ini menunjukkan betapa pentingnya perhatian dan aksi kolektif global untuk membantu mereka yang terdampak.

Kondisi di Gaza merupakan pengingat bagi kita semua akan pentingnya dialog dan diplomasi dalam menyelesaikan konflik. Masyarakat internasional perlu terus mendesak para pemimpin untuk mencari jalan keluar yang manusiawi bagi semua pihak yang terlibat, demi tidak terulangnya tragedi kemanusiaan serupa di masa mendatang.