Kecelakaan Tunggal di Tol Pasuruan-Probolinggo, Satu Penumpang Tewas
Probolinggo – Kecelakaan tunggal terjadi di ruas Tol Pasuruan-Probolinggo pada Selasa sore, 7 Oktober 2025, sekitar pukul 17.15 WIB. Sebuah mobil Toyota Avanza dengan nomor polisi AG 1716 QJ mengalami kecelakaan setelah ban belakang sebelah kanan pecah, menyebabkan kendaraan terguling dan merenggut nyawa satu penumpang.
Sumber dari kepolisian menyebutkan bahwa mobil tersebut dikemudikan oleh Redi Purwanto (31), yang berasal dari Desa Wonorejo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar. Saat itu, Redi berkendara dari arah Surabaya menuju Probolinggo dengan kecepatan sekitar 80 km per jam. Setiba di lokasi kejadian, ban pecah membuat pengemudi kehilangan kendali, sehingga mobil menabrak pembatas jalan sebelum akhirnya terguling.
Kecelakaan ini mengakibatkan Tatik Sudarwati (47), yang merupakan penumpang, meninggal dunia di lokasi. Dua penumpang lainnya mengalami luka ringan dan langsung mendapatkan pertolongan medis di tempat.
Petugas dari PJR Tol Probolinggo segera melakukan evakuasi terhadap para korban dan mengamankan kendaraan yang mengalami kerusakan berat pada bagian depan dan sisi kiri akibat benturan. Ipda Firman, Panit PJR Tol Probolinggo, menjelaskan, “Mobil semula melaju normal, namun saat ban pecah, pengemudi tidak bisa mengendalikan laju kendaraan hingga menabrak guardrail dan terbalik.”
Setelah dilakukan penanganan awal di lokasi, kasus ini diserahkan kepada Unit Laka Polres Probolinggo Kota untuk penyelidikan lebih lanjut. Firman memastikan bahwa semua korban telah dievakuasi dan arus lalu lintas di area tersebut kembali normal.
Insiden seperti ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga kondisi kendaraan sebelum melakukan perjalanan jauh. Mengingat banyaknya pengguna jalan di tol yang memiliki kecepatan tinggi, ada baiknya masyarakat lebih memperhatikan aspek keselamatan berkendara. Terutama, pemeriksaan rutin terhadap ban dan komponen kendaraan lainnya, agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Dalam konteks ini, pihak kepolisian dan pengelola jalan tol menghimbau kepada seluruh pengendara untuk lebih berhati-hati. Kelalaian dalam merawat kendaraan dapat berakibat fatal, tak hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi pengguna jalan lainnya. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan keselamatan berlalu lintas, diharapkan angka kecelakaan dapat menurun secara signifikan.
Kejadian tragis ini juga menjadi pengingat akan perlunya edukasi tentang keselamatan berkendara, terutama menjelang musim liburan atau puncak arus mudik di mana volume kendaraan meningkat. Keselamatan di jalan adalah tanggung jawab bersama, dan upaya preventif harus dilakukan untuk mencegah kecelakaan yang tidak diinginkan.
Dengan situasi lalu lintas yang kembali lancar setelah insiden tersebut, semua pihak diharapkan bisa belajar dan lebih waspada saat berkendara, demi keselamatan diri dan orang lain di jalan raya.