Berita

Harga Sembako di Jatim Terkini: Cabai dan Gas Elpiji Naik, Daging Sapi Turun

Avatar photo
3
×

Harga Sembako di Jatim Terkini: Cabai dan Gas Elpiji Naik, Daging Sapi Turun

Sebarkan artikel ini

Fluktuasi Harga Sembako di Jawa Timur: Kenaikan dan Penurunan Komoditas Penting

Surabaya — Harga sembilan bahan pokok (sembako) di Jawa Timur mengalami fluktuasi pada hari ini, dengan beberapa komoditas utama mencatatkan kenaikan signifikan. Diantaranya adalah cabai keriting, gas elpiji 3 kg, bawang putih, serta telur dan daging ayam kampung. Sementara itu, harga daging sapi menunjukkan penurunan, sedangkan bahan pokok lainnya relatif stabil.

Perubahan harga ini menjadi perhatian penting bagi masyarakat, terutama dalam mengatur pengeluaran rumah tangga di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu. Pengetauan akan harga harian sembako sangat dibutuhkan agar masyarakat dapat merencanakan belanja dengan lebih efektif.

Berdasarkan data dari sistem informasi ketersediaan dan perkembangan harga bahan pokok (Siskaperbapo) pada Selasa, 7 Oktober 2025, berikut adalah daftar harga sembako di Jawa Timur:

  • Beras Premium: Rp 15.169/kg
  • Beras Medium: Rp 12.891/kg
  • Gula Kristal Putih: Rp 16.346/kg
  • Minyak Goreng Curah: Rp 18.615/kg
  • Minyak Goreng Kemasan Premium: Rp 20.145/liter
  • Dan beberapa komoditas lainnya.

Meskipun harga beberapa bahan seperti cabai keriting meningkat Rp 201 (0,43 persen) dan gas elpiji 3 kg naik Rp 123 (0,63 persen), juga terdapat penurunan pada harga bawang putih yang turun Rp 170 (0,57 persen) serta telur dan daging ayam kampung masing-masing turun Rp 664 (1,43 persen) dan Rp 319 (0,46 persen).

Faktor Penyebab Perubahan Harga

Berbagai faktor memengaruhi fluktuasi harga sembako, mulai dari kondisi produksi hingga kebijakan pemerintah. Berikut beberapa faktor utama yang berperan:

  1. Permintaan dan Penawaran: Harga cenderung naik saat permintaan tinggi namun penawaran tetap atau berkurang, sebaliknya, jika penawaran lebih banyak dari permintaan, harga dapat menurun.

  2. Cuaca dan Bencana Alam: Perubahan cuaca ekstrem dan bencana alam dapat mengakibatkan kekurangan pasokan bahan pangan, yang mengarah pada kenaikan harga.

  3. Kebijakan Pemerintah: Kebijakan terkait impor, pajak, dan subsidi yang diterapkan pemerintah memiliki dampak signifikan terhadap harga sembako.

  4. Kenaikan Biaya Produksi: Naiknya harga bahan baku, pupuk, serta biaya tenaga kerja dan transportasi juga berkontribusi terhadap tingginya harga sembako.

  5. Fluktuasi Nilai Tukar: Nilai tukar mata uang yang tidak stabil, terutama dalam hal barang impor, dapat memengaruhi harga bahan pokok.

  6. Inflasi: Kenaikan inflasi biasanya berdampak langsung terhadap harga sembako.

  7. Masalah Distribusi: Kendala dalam distribusi seperti kemacetan dan pemogokan mempengaruhi kelancaran pengiriman, sehingga mengurangi pasokan di pasar dan berimplikasi pada harga.

Perubahan harga ini menunjukkan bahwa pengawasan dan kebijakan yang tepat sangat penting untuk menjaga stabilitas pasar sembako. Situasi ini juga menyuguhkan tantangan bagi masyarakat, terutama di tengah penurunan daya beli yang sering kali menyertai fluktuasi harga.

Masyarakat Jawa Timur diharapkan tetap waspada dan cermat dalam belanja, agar tidak terbebani dengan perubahan harga yang fluktuatif ini, sambil menantikan langkah strategis dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini dan stabilisasi harga di masa mendatang.