Internasional

Hamas Galang Faksi Palestina di Mesir Bahas Masa Depan Jalur Gaza Setelah Perang

Avatar photo
4
×

Hamas Galang Faksi Palestina di Mesir Bahas Masa Depan Jalur Gaza Setelah Perang

Sebarkan artikel ini

Hamas Ajak Faksi Palestina Berdialog di Mesir Bahas Masa Depan Gaza

Jakarta, CNN Indonesia – Kelompok milisi Hamas mengumumkan rencana untuk menggelar pembicaraan dengan berbagai faksi Palestina di Mesir guna membahas masa depan Jalur Gaza. Pertemuan ini bertujuan untuk mencapai kesepakatan mengenai pemerintahan di wilayah tersebut setelah konflik yang berkepanjangan.

Seorang pejabat Hamas menyampaikan kepada AFP bahwa dialog ini akan menjadi momen penting untuk persatuan Palestina. “Mesir akan menjadi tuan rumah dialog intra-Palestina mengenai persatuan dan masa depan Gaza, termasuk mengenai pemerintahan di Jalur Gaza,” ungkapnya.

Rencana pertemuan ini muncul setelah Hamas menyetujui proposal rencana perdamaian yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Dalam proposal tersebut, yang diumumkan pada Jumat, 3 Oktober, Hamas setuju untuk membebaskan para sandera sesuai dengan syarat yang ditetapkan. Namun, mereka tidak membahas masalah pelucutan senjata dan pengasingan dari wilayah Palestina, dua poin yang juga diminta oleh Trump.

Pada 29 September lalu, Trump merilis proposal perdamaian yang berisi 20 poin. Di antara isi proposal tersebut adalah penghentian serangan, pemulangan sandera, penarikan pasukan Israel, dan pembentukan pemerintahan sementara di Gaza. Selain itu, rencana ini juga mencakup pemberian bantuan kemanusiaan yang masif untuk Gaza, pembangunan kembali wilayah tersebut, serta pelucutan senjata bagi Hamas.

Usulan Trump mendapat sambutan positif dari negara-negara Barat dan sejumlah negara Arab-Muslim. Israel juga dilaporkan memberikan respons positif terhadap proposal ini. Setelah Hamas menyetujui rencana tersebut, Trump mendesak Israel untuk menghentikan serangan guna memfasilitasi pembebasan para sandera.

Sementara itu, Israel menyatakan bahwa mereka sedang mempersiapkan tahap awal rencana Trump untuk membebaskan seluruh sandera, namun tetap melanjutkan serangan mereka ke Gaza. Warga Gaza melaporkan bahwa serangan dari pihak Israel masih terjadi hingga Sabtu, dengan banyak rumah sakit yang terus merawat korban baik yang tewas maupun terluka.

Dampak agresi Israel di Jalur Gaza sangat memprihatinkan, dengan lebih dari 66.300 jiwa dilaporkan tewas, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan. Situasi ini menambah kompleksitas dalam upaya pembicaraan damai yang kini tengah diupayakan oleh Hamas dan faksi-faksi Palestina lainnya.

Dengan inisiatif ini, diharapkan akan ada jalan keluar yang konstruktif untuk mengakhiri konflik yang telah menelan banyak korban dan menciptakan stabilitas di wilayah yang selama ini terpuruk dalam kekerasan. Diharapkan dialog ini dapat menjadi awal yang baik bagi persatuan dan kerjasama antar faksi Palestina demi masa depan yang lebih baik di Gaza.