Nasional

Peringatan Tiga Tahun Tragedi Kanjuruhan di Malang, Doa Bersama dan Tabur Bunga Untuk Korban

Avatar photo
5
×

Peringatan Tiga Tahun Tragedi Kanjuruhan di Malang, Doa Bersama dan Tabur Bunga Untuk Korban

Sebarkan artikel ini

Peringatan Tiga Tahun Tragedi Kanjuruhan, Warga Gelar Doa Bersama dan Tabur Bunga

MALANG—Pada Rabu, 1 Oktober 2025, ratusan warga Malang, Jawa Timur, berkumpul di depan Pintu 13 Stadion Kanjuruhan untuk memperingati tragedi yang menewaskan 135 orang tiga tahun lalu. Acara yang diadakan dalam rangka mengenang para korban tersebut dipenuhi dengan doa bersama dan tabur bunga, sebagai ungkapan duka dan harapan agar peristiwa serupa tidak terulang di masa mendatang.

Kegiatan dimulai dengan doa yang dipimpin oleh tokoh masyarakat setempat, diikuti dengan penaburan bunga sebagai penghormatan terakhir untuk korban. Para peserta tampak khusyuk saat mengenang tragedi yang mengguncang dunia sepak bola Indonesia. “Kami ingin mengingat bahwa setiap nyawa berharga dan harus diingat,” ungkap salah satu peserta, Haris, yang merasa tergerak untuk hadir dalam peringatan ini.

Di lokasi yang sama, para warga juga menyaksikan daftar nama-nama korban yang dipajang di Monumen Stadion Kanjuruhan. Pemandangan tersebut menciptakan momen haru yang mendalam bagi mereka yang hadir. “Melihat nama-nama ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keselamatan di setiap pertandingan,” ujar Rina, seorang pengunjung yang turut berdoa.

Tragedi Kanjuruhan terjadi pada 1 Oktober 2022, setelah sebuah pertandingan sepak bola yang berujung konflik di dalam stadion. Insiden menyedihkan tersebut menyisakan luka mendalam, baik di kalangan keluarga korban maupun masyarakat umum. Kejadian itu memunculkan sorotan besar terhadap keselamatan dan keamanan di acara olahraga di Indonesia.

Sejak saat itu, berbagai upaya dicanangkan untuk meningkatkan standar keselamatan di stadion, termasuk penerapan sistem keamanan yang lebih baik dan pelatihan bagi petugas keamanan. Berbagai organisasi olahraga dan pemerintah berkomitmen untuk memastikan bahwa kejadian serupa tidak akan terulang lagi.

Peringatan ini tidak hanya berfungsi sebagai momen refleksi, tetapi juga sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan di setiap pertandingan. Dengan keikutsertaan berbagai elemen masyarakat, diharapkan tragedi ini akan menjadi pengingat penting akan tanggung jawab semua pihak dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi penonton dan pemain.

“Saya harap, dengan ini, kita semua bisa belajar dan berbenah. Keselamatan adalah hal utama yang harus diprioritaskan,” tambah Haris, mewakili harapan warga untuk menghindari tragedi serupa di masa mendatang.

Dari acara ini, dapat disimpulkan bahwa meski waktu telah berlalu, ingatan akan tragedi Kanjuruhan tetap terpatri di hati masyarakat. Peringatan ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara seluruh elemen masyarakat dalam menjaga keamanan dan keselamatan, agar setiap sisi olahraga dapat lebih memberikan pengalaman yang positif dan penuh harapan bagi semua pihak.