Olahraga

JDT Terkena Sanksi FIFA, Tiga Pemain Dilarang Main Selama Setahun Karena Naturalisasi Palsu

Avatar photo
4
×

JDT Terkena Sanksi FIFA, Tiga Pemain Dilarang Main Selama Setahun Karena Naturalisasi Palsu

Sebarkan artikel ini

Sanksi FIFA Terhadap FAM: Tiga Pemain JDT Dilarang Berlaga Selama Satu Tahun

Jakarta – Klub sepakbola terkemuka Malaysia, Johor Darul Ta’zim (JDT), mengalami dampak signifikan akibat skandal naturalisasi pemain yang melibatkan asosiasi sepakbola Malaysia (FAM). FIFA mengenakan sanksi kepada FAM terkait kasus pemalsuan dokumen oleh tujuh pemain yang dinaturalisasi. Tiga di antaranya adalah pemain kunci JDT yang kini terpaksa absen dari lapangan selama satu tahun.

FIFA menegaskan bahwa pelanggaran seputar dokumen naturalisasi tersebut melanggar pasal 22 Kode Disiplin FIFA. Tujuh pemain yang terlibat dalam skandal ini adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano. Selain larangan bermain, mereka juga dijatuhi denda.

Sanksi ini diumumkan pada Jumat (26/9), memberikan waktu sepuluh hari bagi FAM untuk mengajukan banding. Sebagai langkah awal, FAM telah mengirim perwakilannya ke Zurich, markas FIFA, untuk menyelesaikan masalah ini. CEO JDT, Luis Garcia, mengungkapkan kekecewaannya akan sanksi tersebut, terutama karena tiga pemain yang terlibat—Figueiredo, Irazabal, dan Hevel—tidak dapat melanjutkan partisipasi tim dalam kompetisi AFC Champions League.

Garcia berharap situasi ini dapat segera diatasi, sehingga para pemainnya bisa kembali memperkuat JDT. FAM sendiri mengakui adanya kesalahan teknis dalam pengajuan dokumen naturalisasi, meskipun mereka menegaskan bahwa semua pemain yang dinaturalisasi memiliki keturunan Malaysia.

“kami berharap masalah ini diselesaikan sesegera mungkin dan para pemain dapat mewakili JDT pada waktunya,” tegas Garcia.

Skandal ini mengguncang dunia sepakbola Malaysia, mengingat reputasi negara dalam menarik bakat internasional untuk memperkuat tim nasional. Penegakan hukum yang ketat oleh FIFA diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi asosiasi sepakbola lainnya agar menjaga integritas dalam proses naturalisasi pemain.

Dengan adanya sanksi ini, JDT dan FAM menghadapi tantangan besar dalam mengatasi imbas dari keputusan FIFA. Jika banding tidak berhasil, hal tersebut dapat memengaruhi prestasi JDT di tingkat domestik dan internasional, serta kepercayaan publik terhadap pengelolaan sepakbola di Malaysia.

Sebagai langkah proaktif, diharapkan FAM segera memperbaiki sistem pengajuan dokumen untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang. Dengan demikian, tidak hanya reputasi JDT, tetapi juga sepakbola Malaysia secara keseluruhan dapat terjaga dan berkembang ke arah yang lebih baik.