Nasional

Basarnas Minta Masyarakat Kosongkan Area Runtuhan Ponpes Al-Khoziny untuk Efektivitas Operasi SAR

Avatar photo
5
×

Basarnas Minta Masyarakat Kosongkan Area Runtuhan Ponpes Al-Khoziny untuk Efektivitas Operasi SAR

Sebarkan artikel ini

Kepala Basarnas, Mohammad Syafii, meminta masyarakat dan pihak luar untuk menjauhi area reruntuhan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur. Permintaan ini bertujuan untuk menjaga konsentrasi dan efektivitas operasi pencarian dan penyelamatan.

Syafii menjelaskan, pihaknya menggunakan teknologi pendeteksi korban hidup yang memerlukan area bersih agar alat dapat berfungsi optimal. “Kami tidak melarang masyarakat untuk melihat, tetapi kehadiran banyak orang dapat mengganggu operasi kami,” tuturnya saat konferensi pers di Jakarta.

Operasi SAR yang dilakukan Basarnas melibatkan 379 personel dari 65 instansi. Mereka dihadapkan pada tantangan berat karena struktur bangunan yang mengalami “pancake collapse”, di mana material beton menumpuk satu sama lain. Dalam upaya tersebut, Basarnas memanfaatkan drone thermal, detektor suhu tubuh, dan sistem pencarian berbasis teknologi modern.

Namun, tantangan di lapangan cukup signifikan. Struktur bangunan yang rapuh, getaran kecil, dan ruang eksplorasi yang terbatas menjadi kendala utama. “Jika terlalu banyak orang di lokasi, alat pendeteksi tidak dapat bekerja dengan baik,” ungkap Syafii.

Untuk saat ini, Basarnas masih berfokus pada pencarian dalam periode krusial, yaitu golden time 72 jam setelah peristiwa berdampak. Operasi sudah memasuki hari ketiga, dan tim gabungan telah menyalurkan suplai seperti minuman, vitamin, hingga infus kepada korban yang dapat dijangkau. Berdasarkan data sementara, terdapat 15 orang santri yang diperkirakan masih terjebak di bawah reruntuhan.

Syafii menegaskan komitmen Basarnas untuk melaksanakan operasi profesional dengan standar internasional. Setiap perkembangan dalam pencarian akan dilaporkan secara berkala melalui SAR Mission Coordinator di lapangan.

Kepedulian dan dukungan masyarakat diharapkan bisa mempercepat proses penyelamatan, namun keselamatan dan efektivitas operasi tetap menjadi prioritas utama. Basarnas akan terus memberikan informasi terbaru kepada publik mengenai situasi dan kemajuan pencarian.