Nasional

Tim SAR Temukan 15 Titik Korban di Reruntuhan Mushala Ponpes Al Khoziny

Avatar photo
4
×

Tim SAR Temukan 15 Titik Korban di Reruntuhan Mushala Ponpes Al Khoziny

Sebarkan artikel ini

Tim SAR Temukan 15 Titik Korban di Reruntuhan Mushala Ponpes Al Khoziny

Sidoarjo, Jawa Timur — Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) melaporkan bahwa tim penyelamat berhasil menemukan 15 titik korban di bawah reruntuhan mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, yang ambruk pada Senin (29/9). Dari total tersebut, delapan korban teridentifikasi dalam kondisi serba tidak sadar (kesadaran hitam) dan tujuh lainnya dalam keadaan kritis (kesadaran merah).

Kepala Subdirektorat Pengarahan dan Pengendalian Operasi (RPDO) Basarnas, Emi Freezer, menjelaskan bahwa enam dari tujuh korban yang berada dalam kondisi kritis terjebak di zona A2, yaitu kolom samping yang sulit diakses. Satu korban lainnya, yang ada di zona A1 dekat kolom utama, tetap responsif meskipun tidak dapat bergerak karena terperangkap oleh struktural bangunan.

“Dari tujuh titik yang berstatus merah, akses untuk mengevakuasi enam di antaranya sangat terbatas, hanya bisa melalui celah kecil di kolom utama,” ungkap Freezer dalam konferensi pers, Rabu (1/10).

Dalam situasi darurat ini, tim SAR mengutamakan evakuasi tujuh korban berstatus merah dalam 72 jam pertama setelah kejadian. Mereka terus memberikan suplai oksigen, makanan, dan infus secara berkala kepada korban. Komunikasi dilakukan secara verbal, dan tim juga memanfaatkan kamera khusus untuk berinteraksi visual dengan korban dari celah reruntuhan.

Hingga berita ini diturunkan, jumlah korban yang berhasil dievakuasi mencapai 11 orang, di mana tiga di antaranya dilaporkan meninggal dunia. Satu korban meninggal di rumah sakit pada hari kejadian, sementara dua lainnya meninggal pada hari berikutnya.

Pihak berwenang belum dapat memastikan jumlah pasti korban yang masih berada di bawah reruntuhan. Data 15 titik yang ditemukan bukanlah angka final, dan tim SAR masih melanjutkan pencarian untuk memastikan keselamatan para korban.

Kejadian ini telah menarik perhatian berbagai pihak, termasuk lembaga sosial yang menyalurkan bantuan. Diharapkan dengan koordinasi yang baik serta dukungan dari masyarakat, proses evakuasi dapat berlangsung dengan lancar.

Situasi ini mengingatkan kita akan pentingnya keselamatan dan keandalan struktur bangunan, terutama pada fasilitas publik seperti pesantren. Basarnas dan tim terkait berkomitmen untuk terus melakukan upaya terbaik demi kesalamatan semua korban yang terjebak dalam musibah ini.