Minat Generasi Muda di Sektor Pertanian Masih Rendah, Pemkab Blitar Dorong Regenerasi Petani
Pemerintah Kabupaten Blitar menyoroti rendahnya minat generasi milenial untuk terlibat di sektor pertanian, khususnya dalam pengelolaan pangan pokok seperti padi dan jagung. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Setiyana, menyatakan bahwa mayoritas petani di Blitar saat ini adalah individu berusia lanjut, yang berisiko mengancam ketahanan pangan dalam jangka panjang.
“Jika kita hanya mengandalkan petani tua, dalam waktu 10 hingga 20 tahun mendatang, produksi pangan berpotensi menurun. Minat milenial untuk berkontribusi masih sangat minim,” paparnya pada Selasa (1/10). Sementara itu, generasi muda lebih cenderung memilih sektor hortikultura, meninggalkan komoditas kritis yang menjadi penopang utama ketahanan pangan nasional.
Dalam upaya menggugah minat milenial, Pemkab Blitar merencanakan pembentukan lapang khusus yang berfungsi sebagai sarana inovasi dan pembelajaran teknologi pertanian. “Pertanian kini telah berevolusi. Dengan teknologi, generasi muda dapat lebih mudah mengelola lahan dan memasarkan hasil tani secara digital,” tambah Setiyana.
Blitar memiliki keunggulan dengan tanah subur dan sumber daya air yang melimpah. “Kami tidak boleh kehilangan potensi ini. Regenerasi petani sangat penting demi menjaga dan meningkatkan ketahanan pangan bangsa,” tegasnya.
