Gerakan Infaq Beras Pasok Kebutuhan Santri Yatim dan Penghafal Al-Qur’an di Blitar
Sejak 13 tahun lalu, Gerakan Infaq Beras (GIB) telah berkomitmen untuk membantu memenuhi kebutuhan pangan santri yatim dan penghafal Al-Qur’an. Berawal dari temuan di sebuah masjid kecil di Pontianak, GIB lahir untuk mengatasi kesulitan pondok pesantren dalam menyediakan beras sehari-hari.
Gerakan ini tidak hanya berfokus pada distribusi beras, tetapi juga berupaya mengisi kekosongan yang ada di tempat-tempat yang menjadi benteng penjaga Al-Qur’an. Menyadari banyaknya santri yang terbatas dalam hal makanan, GIB tergerak untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.
Iya, Ayahman dan rekannya Tokya, sebagai penggagas program “Santri Bahagia”, mengumpulkan dana dan melakukan survei guna mengetahui kebutuhan di pondok-pondok pesantren yang memerlukan bantuan. Dalam pelaksanaannya, mereka melibatkan banyak pihak untuk mendukung program ini agar dapat berjalan lebih luas lagi.
Dengan GIB, harapan baru muncul di tengah perjuangan para santri. “Kami ingin memastikan tidak ada lagi periuk yang kosong di pondok pesantren,” ujar Ayahman. Gerakan ini terus berupaya untuk memberikan dampak positif melalui aksi nyata, demi keberlangsungan pendidikan dan kesejahteraan para santri.