Panitia Penyelenggara Asian Youth Games (AYG) 2025 resmi menambahkan dua cabang olahraga baru, yakni pencak silat dan kurash, yang membuat total cabang olahraga menjadi 26. Penambahan ini diumumkan oleh Ketua Komite Eksekutif AYG 2025, Yusuf Duaij, dalam pertemuan di markas panitia yang terletak di Seef, Bahrain, saat menerima kunjungan dari Pelatih Kepala Pencak Silat Indonesia, Teddy Suratmadji, beserta rombongan dan perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bahrain.
Dalam kesempatan tersebut, Duaij menekankan pentingnya pencak silat sebagai cabang olahraga yang memiliki popularitas yang terus berkembang di kawasan Asia. Ia juga berkomitmen untuk menyelenggarakan pertandingan pencak silat sesuai dengan standar terbaik. Pertandingan pencak silat dijadwalkan akan diadakan pada 19-20 Oktober 2025, sebelum ajang AYG dibuka resmi pada 22-31 Oktober di Bahrain.
Duaij turut menyatakan dukungan penuh panitia untuk keberhasilan seluruh cabang olahraga, termasuk pencak silat. Komitmen tersebut sesuai dengan arahan Wakil Pertama Ketua Dewan Tertinggi Pemuda dan Olahraga Bahrain, Shaikh Khalid bin Hamad Al Khalifa, yang juga menjabat sebagai Ketua Otoritas Olahraga Umum dan Presiden Komite Olimpiade Bahrain.
Dengan penambahan dua cabang olahraga ini, AYG 2025 diharapkan dapat menyuguhkan kompetisi yang lebih beragam dan menarik bagi atlet muda di Asia. Pencak silat, yang merupakan warisan budaya Indonesia, diharapkan dapat menunjukkan keunikan dan nilai-nilai kearifan lokal kepada dunia.
Sebagai ajang pemersatu, Asian Youth Games memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk berkompetisi dan meraih prestasi di tingkat internasional. Panitia bertekad untuk memastikan bahwa semua ajang pertandingan dapat berjalan lancar dan sukses, sehingga menciptakan pengalaman positif bagi seluruh peserta dan penonton.
Melalui langkah ini, AYG 2025 tidak hanya akan menjadi arena kompetisi olahraga, tetapi juga wadah bagi pertukaran budaya dan sportivitas antar negara. Panitia penyelenggara berupaya menciptakan atmosfer yang mendukung dan meriah, mengingat pentingnya peran olahraga dalam memperkuat hubungan antarbangsa.
Dengan demikian, penambahan pencak silat dan kurash dalam AYG 2025 menjadi langkah strategis untuk mengakui dan menghormati keberagaman olahraga di Asia. Ini juga merupakan upaya untuk mempromosikan olahraga tradisional dan meningkatkan keterlibatan atlet muda dari berbagai negara dalam perkembangan olahraga di benua tersebut.