Tim gimnastik artistik putra Indonesia tetap melanjutkan partisipasinya pada FIG World Challenge Cup 2025 di Szombathely, Hungaria, pada 26-28 September. Keputusan ini diambil meskipun mereka tengah menghadapi kabar duka dengan meninggalnya rekan satu tim mereka, Naufal Takdir Al Bari, yang wafat akibat kecelakaan saat latihan di Penza, Rusia, pada Kamis (25/9).
Dalam pernyataan resmi yang diterima, atlet Satria Tri Wira Yudha menggambarkan situasi sulit yang dihadapi tim sejak kedatangan mereka di Hungaria. “Banyak kesulitan yang kami hadapi sejak hari pertama. Setelah mendengar kabar kondisi Naufal menurun, kami harus tetap berlatih dan bertanding. Keesokan harinya, kami dikejutkan dengan berita bahwa Naufal sudah tiada. Rasanya sangat kacau, tetapi kami harus tetap fokus,” ujarnya.
Naufal, yang mengalami kecelakaan saat mendarat pada alat high bar selama sesi latihan, sempat mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit G.A. Zakharyin sebelum menghembuskan napas terakhir. Kepergian Naufal meninggalkan duka yang mendalam bagi seluruh anggota tim. Satria mengenang Naufal bukan hanya sebagai rekan latihan, tetapi juga sebagai sahabat yang selalu ada dalam suka dan duka.
“Naufal adalah anak yang baik dan pekerja keras. Sejak dia dirawat di rumah sakit, tim merasa belum lengkap. Kami akan melanjutkan perjuangan ini untuknya dan untuk Indonesia,” tegas Satria.
Tim gimnastik Indonesia, yang terdiri dari Abiyu Raffi, Muhammad Aprizal, Agung Suci Tanto, dan Satria Tri Wira Yudha, bersama pelatih M. Tri Saputra, tetap menjalani program latihan yang telah dijadwalkan. Kegiatan ini merupakan bagian dari persiapan mereka menjelang Kejuaraan Dunia Senam Artistik ke-53 di Jakarta, SEA Games 2025 di Thailand, serta Olimpiade Los Angeles 2028.
Sekalipun dalam suasana duka, tim tetap berkomitmen untuk memberikan yang terbaik. Mereka dipersiapkan dengan matang untuk menghadapi tantangan mendatang. Semangat juang yang tinggi menjadi pengingat bagi tim akan komitmen dan kerja keras yang telah ditunjukkan Naufal selama ini.
Tim berharap agar kepergian Naufal tidak hanya menjadi kehilangan, tetapi juga sebagai motivasi untuk meraih prestasi yang lebih baik dan membawa harum nama Indonesia di pentas internasional. Dengan dukungan satu sama lain, mereka yakin bisa menghadapi berbagai tantangan yang ada di depan.
Keberanian dan dedikasi Naufal akan selalu dikenang, dan tim bertekad untuk meneruskan rekomendasi yang ditinggalkan oleh almarhum. Networking dan solidaritas di antara para atlet menjadi semakin penting dalam menghadapi kesedihan ini. Dengan tekad dan semangat yang menggebu, tim berharap dapat mengukir prestasi gemilang untuk mengenang sosok yang telah berjuang bersama mereka.