Berita

Anak Muda Jaga Warisan Budaya: Sesilia Febrianti dan Tari Celeng

Avatar photo
3
×

Anak Muda Jaga Warisan Budaya: Sesilia Febrianti dan Tari Celeng

Sebarkan artikel ini

Selamatkan Warisan Budaya, Sesilia Febrianti Tegaskan Peran Perempuan dalam Tari Celeng

Di tengah derasnya arus budaya modern, Sesilia Febrianti, seorang penari perempuan asal Desa Bumiayu, Kecamatan Panggungrejo, tetap setia melestarikan seni tari celeng. Dalam kesenian jaranan, peran Sesilia sangat mencolok saat memerankan karakter celeng, berhadapan langsung dengan penari jaranan lainnya.

Menarik minat generasi muda, Sesilia sering membagikan momen berkeseniannya melalui media sosial. Ia mulai mendalami tari celeng sejak kelas 3 SMP, meskipun sempat terhenti karena larangan orang tua. Ketika kuliah, kecintaannya kembali membara, mendorongnya untuk menggeluti peran celeng yang dinilai unik dan menarik.

“Peran celeng adalah sorotan dalam pementasan. Apalagi jika diperankan oleh perempuan, itu sangat langka dan keren,” ungkap Sesilia yang kini berusia 21 tahun. Inspirasi bagi Sesilia datang dari tokoh-tokoh celeng terkenal, seperti Erina Celeng dari Kediri dan Mendes Ori dari Blitar, yang memperkaya kreatifitas dalam menciptakan properti celeng.

Bagi Sesilia, tampil di panggung bukan sekadar hiburan, melainkan sebagai wujud identitas budaya Jawa. “Dalam pementasan perang celeng, hanya ada satu perempuan di antara enam penari laki-laki. Itu tentu saja menjadi kebanggaan tersendiri,” tutupnya.

Warisan budaya seperti tari celeng perlu terus dijaga agar tidak punah di tengah perubahan zaman.