Blitar Jadi Percontohan Digitalisasi Desa Menuju Smart Village
Kabupaten Blitar resmi terpilih sebagai percontohan digitalisasi desa dalam upaya menuju Smart Village. Penetapan ini disampaikan pada Forum Group Discussion (FGD) Digitalisasi Desa yang berlangsung di Hotel Santika pada 24-25 September 2025. Program ini didukung penuh oleh Kementerian Komunikasi dan Digital serta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Kepala Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Luthfy Latief, menjelaskan bahwa pemilihan Blitar didasarkan pada kesiapan daerah dalam menerapkan layanan publik digital. Menurutnya, digitalisasi desa dapat mempercepat layanan masyarakat, membuatnya lebih transparan dan efisien. “Pelayanan berbasis digital akan memangkas birokrasi, sehingga masyarakat tidak perlu bolak-balik ke kantor desa,” ujarnya.
Lebih lanjut, Direktur Akselerasi Teknologi Pemerintah Digital Daerah, Aris Kurniawan, menekankan pentingnya hasil nyata dari digitalisasi bagi kesejahteraan masyarakat. “Desa harus mengembangkan potensi sesuai karakteristiknya, menjadi desa wisata atau pertanian misalnya, agar warga lebih makmur,” kata Aris.
Dengan langkah ini, diharapkan desa-desa di Blitar mampu menjadi pionir dalam pemanfaatan teknologi, tidak hanya sebagai penerima manfaat tetapi juga sebagai penggerak informasi dan inspirasi bagi daerah lain. Ini merupakan langkah signifikan menuju pembangunan yang lebih inklusif dan inovatif.