Berita

Musim Hujan Jatim 2025/2026 Diprediksi Datang Lebih Awal

Avatar photo
5
×

Musim Hujan Jatim 2025/2026 Diprediksi Datang Lebih Awal

Sebarkan artikel ini

Musim Hujan di Jawa Timur Diprediksi Datang Lebih Awal

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa musim hujan 2025/2026 di Jawa Timur akan mulai lebih awal dari biasanya. Menurut Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Timur, Anung Suprayitno, awal musim hujan di kawasan ini diprediksi terjadi pada bulan Oktober, dengan 49 dari total 74 zona musim (ZOM) yang akan terpengaruh.

Anung menjelaskan bahwa September akan menjadi bulan pertama dengan delapan ZOM mengalami hujan. Wilayah yang dimaksud meliputi Banyuwangi, Blitar, Kediri, Kota Batu, Lumajang, Malang, Ponorogo, Sumenep, Trenggalek, dan Tulungagung. Selanjutnya, pada Oktober, 49 ZOM lainnya akan memasuki fase hujan, yang mencakup hampir seluruh distrik di Jawa Timur.

Rincian awal prediksi musim hujan menunjukkan bahwa sebagian besar daerah, termasuk Bangkalan, Jember, Mojokerto, dan Surabaya, akan mengalami hujan secara signifikan. Dampak dari musim hujan yang lebih awal ini tentu memiliki implikasi penting bagi masyarakat, terutama bagi para petani, yang diharapkan dapat menyesuaikan pola tanam mereka agar lebih efisien.

Menurut Anung, sifat curah hujan yang diprediksi untuk musim ini cenderung normal, dengan estimasi antara 1.001 hingga 2.000 mm dalam periode tertentu. Puncak intensitas hujan diharapkan terjadi pada Januari 2026.

BMKG mengevaluasi pentingnya langkah-langkah mitigasi yang perlu diambil oleh pemerintah daerah dan lembaga terkait. Anung memberi imbauan untuk mempersiapkan program yang berkaitan dengan sektor pertanian dan menghadapi kemungkinan munculnya bencana hidrometeorologi akibat perubahan iklim yang signifikan.

Masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan, serta mengikuti informasi dan arahan dari pihak berwenang mengenai cuaca ekstrem yang mungkin terjadi selama masa transisi menuju musim hujan. Pemerintah daerah juga didorong untuk memprioritaskan upaya antisipasi terhadap potensi bencana, termasuk banjir dan tanah longsor, yang mungkin terjadi seiring dengan peningkatan intensitas curah hujan.

Dengan penyesuaian yang tepat, diharapkan keberlangsungan sektor pertanian di Jawa Timur tetap terjaga, sekaligus meminimalisir dampak negatif dari musim hujan ini. Pihak BMKG akan terus memantau perkembangan cuaca dan memberikan informasi terkini kepada publik agar seluruh lapisan masyarakat dapat beradaptasi dengan baik.

Musim hujan yang lebih awal ini menjadi perhatian penting bagi seluruh masyarakat, mengingat dampaknya tidak hanya pada pertanian, tetapi juga pada kegiatan sehari-hari dan keselamatan umum. Kewaspaaan terhadap kondisi cuaca dan kesiapan menghadapi bencana hidrometeorologi sangat krusial untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan penduduk.

BMKG akan terus menyediakan update mengenai keadaan cuaca sehingga masyarakat bisa lebih siap dan terinformasi menjelang datangnya musim hujan yang diprediksi penuh tantangan ini.