Nasional

Anak Perempuan 8 Tahun Ditemukan Tewas dengan Tanda Kekerasan di Jakarta Utara

Avatar photo
4
×

Anak Perempuan 8 Tahun Ditemukan Tewas dengan Tanda Kekerasan di Jakarta Utara

Sebarkan artikel ini

Investigasi Kematian Anak Perempuan di Jakarta Utara: Tanda Kekerasan Ditemukan

Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, sedang mendalami penyebab kematian seorang anak perempuan berinisial AR (8) yang ditemukan tewas di sebuah indekos di Jalan Arwana, Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Minggu (21/9). Ia diduga mengalami kekerasan, dan saat ditemukan, kondisinya sudah memburuk dengan tanda-tanda pembusukan yang signifikan.

Kombes Ahmad Fauzi, Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polri, menjelaskan bahwa pemeriksaan tambahan sedang dilakukan untuk memastikan penyebab kematian AR. “Kami tengah melakukan pemeriksaan forensik lengkap. Ada dugaan kematiannya akibat kekerasan tumpul, namun hasil akhir masih menunggu laporan dari laboratorium,” ungkapnya di RS Polri Kramat Jati, Rabu.

Tim forensik menemukan berbagai tanda dan indikasi bahwa korban mungkin telah meninggal akibat kekerasan tersebut. Jenazah AR ditemukan dalam kondisi yang sangat mengenaskan. Menurut Hery Wijatmoko, dokter forensik yang menangani kasus ini, kondisi jenazah yang sudah membusuk menyebabkan tim harus melakukan pemeriksaan yang lebih mendalam. “Kami melakukan pemeriksaan toksikologi dan histopatologi sebagai bagian dari prosedur standard,” ujar Hery.

Proses penemuan jenazah AR dimulai pada pukul 00.00 WIB di kamar indekos tempatnya tinggal bersama ibunya, MKR (35). Jenazah tiba di RS Polri pada pukul 05.42 WIB dan pemeriksaan dimulai segera setelahnya pada pukul 08.15 WIB. Hasil awal pemeriksaan menunjukkan tanda-tanda luka pada leher dan puncak kepala, serta adanya cedera pada tulang iga, yang diduga merupakan hasil dari kekerasan.

Fauzi menjelaskan bahwa tim forensik juga mencatat adanya belatung pada jenazah, yang menjadi petunjuk penting dalam menentukan waktu kematian. “Kami memperkirakan korban meninggal tiga hingga lima hari sebelum ditemukan,” tambah Hery.

Sementara itu, pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan terhadap tujuh saksi, termasuk kedua orang tua AR, untuk mengungkap lebih lanjut mengenai kematian anak tersebut. Kapolsek Metro Penjaringan, AKBP Agus Ady Wijaya, menyatakan bahwa penyelidikan akan terus berlanjut, termasuk pengumpulan barang bukti di lokasi kejadian yang telah diberi garis polisi.

Indekos tempat AR tinggal diketahui merupakan bangunan berlantai tiga dengan enam kamar. Pihak berwajib menyatakan bahwa mereka akan terus berkoordinasi dengan Tim Identifikasi Polres Metro Jakarta Utara untuk mengolah tempat kejadian perkara.

Dengan adanya penemuan dan pemeriksaan yang intensif, diharapkan penyebab kematian AR dapat segera terungkap dan keadilan untuknya dapat ditegakkan. Masyarakat pun berharap agar kejadian serupa tidak terulang dan setiap anak mendapatkan perlindungan dari kekerasan.