Nasional

Presiden Prabowo Serukan Persatuan Manusia di Sidang PBB

Avatar photo
3
×

Presiden Prabowo Serukan Persatuan Manusia di Sidang PBB

Sebarkan artikel ini

Presiden Prabowo Serukan Persatuan Manusia di Sidang PBB

Jakarta – Dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Selasa, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menekankan pentingnya persatuan umat manusia di tengah perbedaan bangsa, ras, dan agama. Ia menggarisbawahi bahwa setiap individu merupakan anggota dari satu keluarga besar yang memiliki hak asasi yang sama.

“Walaupun kita berbeda dalam ras, agama, dan kebangsaan, hari ini kita bersatu sebagai satu keluarga umat manusia,” tegas Presiden Prabowo di podium Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat. Pidato ini disampaikan di hadapan para pemimpin dunia, menghadirkan suara Indonesia dalam forum multilateral tertinggi.

Dalam kesempatan itu, Prabowo mengingatkan bahwa semua makhluk ciptaan Tuhan diciptakan setara dan diberikan hak-hak asasi untuk hidup, bebas, dan mengejar kebahagiaan. Ia merujuk pada semangat Deklarasi Kemerdekaan yang telah memberikan inspirasi bagi berbagai revolusi demokratis di seluruh dunia, termasuk perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Prabowo menegaskan bahwa prinsip kesetaraan manusia adalah kebenaran universal yang mendukung kemajuan dan keadilan global. Namun, di tengah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, tantangan lain tetap mengancam kemanusiaan. “Rasisme, kebencian, penindasan, dan ketidakadilan masih menjadi ancaman nyata bagi masa depan dunia,” tambahnya.

Presiden juga menyentuh pengalaman sejarah Indonesia yang pernah dijajah, menjelaskan bahwa bangsa Indonesia memahami hakikat keadilan dan solidaritas dengan baik. “Selama berabad-abad, rakyat kami hidup di bawah penjajahan dan penindasan. Kami tahu bagaimana rasanya kehilangan hak dan diabaikan dari kesempatan yang sama,” ujarnya, menekankan pentingnya memahami konteks sejarah dalam membangun solidaritas global.

Mengajak negara-negara anggota PBB untuk tidak menyerah pada pesimisme, Prabowo menekankan perlunya memperkuat multilateralisme dan institusi global sebagai benteng terakhir menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks. “Kita harus menjaga cita-cita kemanusiaan untuk masa depan yang lebih baik,” serunya.

Pada kesempatan ini, Presiden Prabowo menyampaikan pidatonya setelah Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Kehadirannya dianggap sebagai momentum penting bagi Indonesia untuk memperlihatkan peran aktif di kancah internasional.

Menurut Menteri Sekretariat Kabinet Teddy Indra Wijaya, pidato Presiden di PBB bukan hanya menyoroti isu-isu internasional, tetapi juga mempertegas komitmen Indonesia dalam memperjuangkan hak asasi manusia dan keadilan sosial di tingkat global.

Dari pidato ini, tampak jelas bahwa Indonesia ingin memainkan peran sentral dalam usaha mendorong persatuan dan penegakan hak asasi di tengah tantangan global yang kompleks. Dengan semangat ini, pernyataan Presiden Prabowo diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi negara-negara lain untuk bersatu dalam menghadapi ancaman kemanusiaan.

Dalam akhir pidato, Prabowo mengajak para pemimpin dunia untuk bersinergi dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada dan mewujudkan dunia yang lebih adil dan makmur bagi semua umat manusia.