Nasional

Spanyol Berlakukan Embargo Senjata Total Terhadap Israel atas Kejahatan di Gaza

Avatar photo
4
×

Spanyol Berlakukan Embargo Senjata Total Terhadap Israel atas Kejahatan di Gaza

Sebarkan artikel ini

Spanyol Terapkan Embargo Senjata Total terhadap Israel

Dewan Menteri Spanyol telah menyetujui embargo senjata total terhadap Israel, sebagai respons terhadap kekerasan yang terus berlanjut di Gaza. Langkah ini menegaskan komitmen Spanyol untuk menghormati hak asasi manusia dan menguatkan posisi pemerintahanannya di panggung internasional.

Menteri Ekonomi, Carlos Cuerpo, menyampaikan bahwa keputusan ini adalah palang pintu nyata bagi tekad politik pemerintah dan Perdana Menteri Pedro Sanchez dalam mendukung hak asasi manusia. Embargo mencakup larangan ekspor senjata, transit bahan bakar, serta pelarangan impor produk dan layanan dari wilayah yang diduduki.

Sebagai langkah yang lebih tegas dibandingkan pembatasan parsial sebelumnya, Spanyol menjadi negara pertama yang memberlakukan embargo total ini, diikuti oleh eksplorasi lebih lanjut oleh Uni Eropa. Hal ini disampaikan oleh perwakilan partai Sumar, yang berkoalisi dengan pemerintahan, menegaskan bahwa langkah ini memberikan sinyal kuat akan keprihatinan internasional terhadap pelanggaran hak asasi manusia.

Meskipun kebijakan ini disambut dengan dukungan, ada juga suara kritis dari dalam negeri. Ione Belarra, pemimpin partai Podemos, menganggap bahwa tindakan ini datang terlambat. Ia menegaskan pentingnya pembatasan semacam ini diberlakukan sebelum ribuan korban berjatuhan, bukan setelahnya. Belarra menyoroti perlunya merespons kejahatan perang lebih cepat, dengan angka korban yang telah mencapai 60.000 jiwa.

Di sisi lain, Partai Rakyat (PP), yang merupakan partai oposisi, mengungkapkan sikap hati-hati terhadap embargo ini. Juru bicara Ester Munoz menyatakan bahwa partainya akan menunggu untuk mendapatkan rincian lebih lanjut sebelum mengambil sikap. Munoz juga mengkhawatirkan potensi risiko terkait keamanan nasional, dengan menyebutkan bahwa banyak komponen yang digunakan oleh pasukan keamanan Spanyol berasal dari Israel.

Menteri Pendidikan, Pilar Alegría, menegaskan kembali komitmen Spanyol untuk mendukung pengakuan Palestina. Mengacu pada pernyataan Sanchez di PBB, Alegría mencatat bahwa langkah-langkah ini diikuti oleh beberapa negara lain, seperti Prancis dan Inggris. Spanyol, menurutnya, telah berperan penting dalam mendukung solusi koeksistensi yang adil.

Sebelum penerapan embargo senjata total, pada 9 September lalu, Spanyol telah meluncurkan paket sanksi sembilan poin terhadap Israel, namun penetapan embargo lengkap tertunda karena alasan teknis dan hukum yang perlu diselesaikan.

Langkah ini menunjukkan bahwa Spanyol berdiri di garis depan dalam upaya memberantas pelanggaran hak asasi manusia dan mendukung solusi yang berlandaskan pada prinsip koeksistensi dua negara di wilayah yang sedang konflik. Meski tak lepas dari kritik dan tantangan, kebijakan ini menjadikan Spanyol sebagai pemain penting dalam dinamika geopolitik kawasan.