Berita

Gubernur Khofifah Hadiri Peringatan Maulid Nabi di Probolinggo

Avatar photo
4
×

Gubernur Khofifah Hadiri Peringatan Maulid Nabi di Probolinggo

Sebarkan artikel ini

Gubernur Khofifah Hadiri Peringatan Maulid di Probolinggo

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Nurul Qodim, Paiton, Kabupaten Probolinggo, pada hari Sabtu (20/9/2025). Acara ini dihadiri oleh ribuan santri dan santriwati, yang menunjukkan antusiasme luar biasa dalam memperingati kelahiran Nabi.

Pimpinan acara, Syeikh Afeefuddin Al Jailani, yang merupakan cicit dari Sulthanul Auliya’ Syeikh Abdul Qadir Al Jailani, memberikan mauidhoh hasanah sekaligus mengalungkan Ijazah Kubro Manaqib Syeikh Abdul Qadir Jaelani kepada seluruh jemaah. Dalam suasana khidmat, Syeikh Afeefuddin menyampaikan pentingnya ilmu dan akhlak yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk membentuk karakter mulia.

Khofifah tampak bangga dan terharu melihat semangat para santri dalam menyambut kehadiran Syeikh Afeefuddin. Ia berpendapat bahwa kehadiran mereka di majelis ilmu bukan hanya sebagai bentuk penghormatan, tetapi juga sebagai modal penting untuk membentuk kepemimpinan di masa depan. “Saya sangat senang melihat para santri yang bersemangat mendengarkan nasihat beliau. Ini penting sebagai modal mereka kelak ketika menjadi pemimpin,” ujar Khofifah.

Lebih lanjut, Khofifah menegaskan bahwa peringatan Maulid Nabi bukan sekadar ritual, melainkan momen penting dalam meneladani akhlak Rasulullah SAW serta mendorong semangat berprestasi dan kesiapan memimpin umat. “Para santri di sini adalah pewaris estafet kepemimpinan umat,” ucapnya.

Gubernur juga mengingatkan pentingnya memperkaya diri dengan ilmu. Ia mengutip firman Allah dalam QS Al-Mujadalah ayat 11, yang menyatakan bahwa Allah akan mengangkat derajat orang-orang beriman dan berilmu. “Bertambahnya ilmu akan menambah ketakwaan. Jika berilmu dan bertakwa, Insyaallah akan lahir pemimpin-pemimpin yang baik,” tegasnya.

Dalam tausiyahnya, Syeikh Afeefuddin menyoroti bahwa banyak ulama besar yang lahir dari majelis ilmu, sebut saja Imam Junaid Al-Baghdadi dan Syeikh Abdul Qadir Al Jailani. “Mereka mencapai derajat mulia karena niat dan keikhlasan. Maka Allah, Rasulullah, dan keluarga bahagia dengan adanya santri,” ujarnya.

Ia juga memberikan pesan khusus kepada para santri agar selalu percaya diri. “Santri harus yakin bisa menjadi pemimpin bangsa. Setelah bertawakal kepada Allah SWT, jangan biarkan rasa minder menguasai hati, karena itu adalah godaan setan. Percayalah, kalian akan menjadi orang yang berhasil,” tambahnya.

Kegiatan ini tidak hanya menyentuh hati para santri, tetapi juga mengajak masyarakat untuk merenungkan peran dan tanggung jawab mereka dalam membangun karakter bangsa. Peringatan Maulid ini diharapkan dapat membangkitkan semangat dan motivasi di kalangan pemuda untuk lebih aktif dalam menuntut ilmu dan mengabdi kepada masyarakat.

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, acara ini menjadi salah satu langkah konkret untuk mempersiapkan generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga berbudi pekerti yang luhur.