Internasional

Venezuela Gelar Pelatihan Militer Civitas Tanggapi Ancaman AS di Karibia

Avatar photo
4
×

Venezuela Gelar Pelatihan Militer Civitas Tanggapi Ancaman AS di Karibia

Sebarkan artikel ini

Venezuela Gelar Pelatihan Militer Warga Sipil Tanggapi Ancaman AS

Jakarta, CNN Indonesia — Pada Sabtu, 20 September 2023, Venezuela menggelar pelatihan militer satu hari bagi warga sipil sebagai respons terhadap pengerahan militer oleh Amerika Serikat (AS) di kawasan Karibia. Pengerahan ini, yang sudah berlangsung hampir sebulan, melibatkan kapal perang dan pesawat tempur F-35 yang ditugaskan untuk operasi antinarkoba di perairan internasional dekat Venezuela.

Menteri Pertahanan Venezuela, Vladimir Padrino Lopez, menuduh AS melancarkan “perang tidak terdeklrasi” di wilayah tersebut. Tuduhan ini muncul setelah serangkaian operasi yang mengakibatkan tewasnya belasan orang yang diduga terlibat dalam perdagangan narkoba. Lopez menambahkan bahwa AS berusaha menggulingkan pemerintah Venezuela dan mencuri sumber daya mineral serta energi negara tersebut.

Pelatihan militer diadakan di kawasan Petare, Caracas, di mana jalan utama ditutup selama kegiatan berlangsung. Acara ini menekankan pemahaman senjata dan taktik perlawanan revolusioner. Salah satu peserta, Luzbi Monterola, seorang pekerja kantoran berusia 38 tahun, mengungkapkan tujuan keikutsertaannya dengan, “Saya di sini untuk mempelajari apa yang perlu saya ketahui untuk membela negara saya.”

Presiden Nicolás Maduro, yang dicurigai AS terlibat dalam kartel narkoba, telah berupaya memobilisasi masyarakat sipil sebagai bagian dari strategi pertahanan nasional. Petare yang merupakan lokasi pelatihan, mencatat sejarah sebagai pusat aksi protes terhadap pemilihan presiden Maduro pada Juli 2024 yang dianggap curang oleh oposisi dan komunitas internasional.

Maduro juga memerintahkan angkatan bersenjata untuk terjun ke permukiman demi menunjukkan kekuatan. Namun, unjuk kekuatan tersebut berlangsung tenang, dengan parade sekitar 25 kendaraan lapis baja di ibu kota dan jumlah peserta pelatihan yang lebih sedikit dari yang diharapkan. Di Petare, tentara melatih relawan dalam kelompok kecil mengenai penggunaan senjata, pertolongan pertama dasar, dan pemikiran ideologis.

Sementara itu, di luar Caracas, sesi pelatihan juga berlangsung di San Cristobal dan Barinas dengan jumlah peserta yang juga tampak rendah. John Noriega, seorang remaja berusia 16 tahun yang menghadiri acara di Petare bersama orang tuanya, menegaskan komitmen mereka untuk memperjuangkan sumber daya negara dengan mengatakan, “Kami akan memperjuangkan apa yang menjadi milik kami.”

Di sisi lain, di perairan Venezuela, nelayan berlayar berdampingan dengan kapal-kapal angkatan laut, menunjukkan ketegangan antara kedua kekuatan. Menteri Pertahanan Lopez menegaskan bahwa pelatihan ini adalah “tonggak sejarah” dalam revolusi militer, menyerukan kesatuan antara rakyat dan angkatan bersenjata.

Presiden AS, Donald Trump, juga tidak tinggal diam. Dia memperingatkan Venezuela akan konsekuensi ‘tak terhingga’ jika negara itu menolak untuk menerima kembali para migran yang telah dipulangkan dari AS. Pada Jumat, pesawat AS kembali membawa 185 warga Venezuela ke Caracas, menjadikan total pemulangan sejak Januari 2023 mencapai lebih dari 13.000 orang.

Dengan ketegangan yang terus meningkat, pelatihan militer ini menjadi bagian dari strategi Venezuela untuk memperkuat pertahanan nasional sekaligus merespons ancaman dari luar.