Portugal Resmi Akui Negara Palestina
Pemerintah Portugal mengumumkan bahwa mereka akan secara resmi mengakui Negara Palestina pada hari Ahad, 21 September. Pengumuman ini disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Portugal, menandai langkah penting dalam dukungan internasional terhadap pengakuan Palestina.
Menteri Luar Negeri Portugal, Paulo Rangel, telah menegaskan komitmen negaranya untuk mengakui Palestina, yang berlangsung menjelang Konferensi Tingkat Tinggi mendatang. Dalam pernyataannya, kementerian menjelaskan bahwa deklarasi pengakuan ini akan menjadi bagian dari upaya lebih luas untuk mendukung penyelesaian konflik Israel-Palestina.
Keputusan Portugal mengikuti langkah serupa yang diambil oleh Prancis. Pada tanggal 25 Juli, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan bahwa Prancis juga akan mengakui Negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB yang dijadwalkan pada bulan September. Selain itu, konferensi internasional tingkat tinggi mengenai Palestina telah diadakan di New York antara 28 hingga 30 Juli, dengan Prancis dan Arab Saudi sebagai ketua bersama. Dalam sesi tersebut, 15 menteri luar negeri dari negara-negara Barat mengeluarkan pernyataan bersama yang menyerukan pengakuan Palestina.
Sampai saat ini, Negara Palestina telah diakui oleh 147 negara, termasuk Rusia. Pada tahun 2024, Amerika Serikat memveto keanggotaan penuh Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), meskipun dalam tahun yang sama sepuluh negara baru, termasuk Irlandia, Norwegia, Spanyol, dan Armenia, telah mengakui negara tersebut.
Rusia, dalam berbagai kesempatan, telah menekankan bahwa penyelesaian konflik Israel-Palestina hanya dapat dicapai melalui solusi dua negara, sesuai dengan resolusi PBB. Solusi ini ditujukan untuk mendirikan Negara Palestina dalam perbatasan 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota.
Langkah Portugal ini diharapkan dapat memberikan dorongan terbaru dalam upaya internasional untuk mencapai perdamaian yang adil dan berkelanjutan di kawasan Timur Tengah. Dengan semakin banyak negara yang menyatakan dukungan, situasi ini mencerminkan peningkatan perhatian global terhadap masalah Palestina.
Seiring dengan perkembangan situasi ini, masyarakat internasional diharapkan untuk terus memantau dan mendukung proses-proses yang memberikan ruang bagi dialog antara pihak-pihak yang bertikai, memberikan harapan bagi terwujudnya kedamaian yang langgeng.
