Internasional

Demo Besar di Prancis, 800 Ribu Orang Protes Anggaran Macron

Avatar photo
3
×

Demo Besar di Prancis, 800 Ribu Orang Protes Anggaran Macron

Sebarkan artikel ini

Aksi Demonstrasi Besar di Prancis: 800 Ribu Orang Akan Mogok Kerja Protes Anggaran Pemerintah

Jakarta, CNN Indonesia – Lebih dari 800 ribu orang di Prancis dijadwalkan akan berpartisipasi dalam aksi demonstrasi besar-besaran pada Kamis (17/9) waktu setempat. Unjuk rasa ini merupakan reaksi atas rencana anggaran terbaru yang diajukan oleh pemerintah Presiden Emmanuel Macron, yang dianggap sebagai langkah “horor” untuk mengurangi utang negara yang terus membengkak.

Serikat buruh setempat menyerukan kepada masyarakat luas untuk ikut mogok kerja sebagai bentuk protes terhadap anggaran tersebut, yang diyakini akan berdampak negatif bagi perekonomian dan kesejahteraan rakyat. Aksi ini diharapkan menjadi pernyataan tegas terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat.

Otoritas setempat menyatakan bahwa demonstrasi ini akan mengganggu berbagai layanan publik, termasuk lalu lintas jalan raya, kereta api, dan penerbangan. Beberapa sekolah juga akan ditutup sementara sebagai langkah pencegahan. Kesiapan pihak berwajib diharapkan bisa meminimalisir dampak yang lebih luas akibat demonstrasi ini.

Aksi unjuk rasa kali ini menyusul penunjukan Sebastien Lecornu sebagai Perdana Menteri baru setelah mantan Perdana Menteri Francois Bayrou kalah dalam mosi tidak percaya. Langkah ini ditempuh untuk menangani krisis politik yang terus meluas. Bayrou sebelumnya mengajukan proposal penghematan yang berupaya mengatasi defisit anggaran dan utang negara.

Dalam aksi pekan lalu, diperkirakan sekitar 200 ribu demonstran turun ke jalan dalam unjuk rasa bertajuk “Blokir Semuanya”. Dengan adanya mobilisasi yang lebih besar kali ini, jumlah demonstran diprediksi akan meningkat secara signifikan di berbagai lokasi.

Menteri Dalam Negeri Prancis, Bruno Retailleau, mengingatkan akan potensi risiko “gangguan ketertiban umum” akibat adanya kelompok kecil yang menganut paham ultra-kiri. Retailleau juga menyoroti kemungkinan munculnya tindakan sabotase dan blokade selama aksi berlangsung. Ia menegaskan bahwa tindakan pengrusakan fasilitas publik tak akan ditoleransi.

Kritik terhadap anggaran pemerintah ini mencerminkan ketidakpuasan masyarakat terhadap langkah-langkah yang diambil pemerintah dalam menangani utang negara. Diharapkan aksi ini dapat memicu dialog konstruktif antara pemerintah dan masyarakat, guna menemukan solusi terbaik demi kemajuan dan kesejahteraan bersama.

Masyarakat Prancis, khususnya para pekerja, berharap agar suara mereka didengar dan kebijakan yang lebih berpihak kepada rakyat dapat diimplementasikan. Demonstrasi ini mencerminkan semangat juang masyarakat untuk memperjuangkan hak-hak mereka, sekaligus mengingatkan pemerintah tentang pentingnya mendengarkan aspirasi publik.

Dengan konsentrasi massa yang diperkirakan sangat besar, pihak keamanan akan meningkatkan pengawasan selama berlangsungnya demonstrasi. Kesiapan ini diharapkan dapat menjaga stabilitas dan mencegah insiden yang tidak diinginkan selama aksi berlangsung.

Seiring dengan berlangsungnya demonstrasi tersebut, perhatian dunia akan tertuju pada Prancis, menantikan respons pemerintah serta dampak dari aksi rakyat terhadap kebijakan yang diambil.