Spekulasi Pemecatan Ruben Amorim di Manchester United Meningkat Jelang Natal
Masa depan Ruben Amorim sebagai manajer Manchester United (MU) semakin tidak menentu. Spekulasi mengenai pemecatan pelatih asal Portugal itu semakin mencuat, dengan beberapa pihak memperkirakan bahwa ia akan dipecat sebelum Natal. Keyakinan ini diungkapkan oleh Rene Meulensteen, mantan asisten Sir Alex Ferguson, yang percaya bahwa langkah tersebut mungkin menjadi pilihan terakhir bagi klub.
Sejak menjabat sebagai manajer permanen sejak November tahun lalu, Amorim menghadapi banyak kesulitan dalam meningkatkan performa tim. Dari empat pertandingan di Liga Premier, MU hanya berhasil meraih satu kemenangan. Dalam laga terbaru, mereka mengalami kekalahan telak 0-3 dari Manchester City, yang semakin memperburuk situasi.
Meulensteen menyatakan, “Apakah Ruben Amorim bisa pergi sebelum Natal? Tentu saja, dia bisa saja. Jika hasil tidak menunjukkan perbaikan, tidak ada pilihan lain bagi klub.” Menurutnya, perjalanan tim saat ini menunjukkan tanda-tanda yang meragukan. Memaksakan harapan dalam kondisi sulit hanya akan membuat klub semakin terpuruk.
Analisis Meulensteen menyentuh pada performa buruk yang telah berlangsung. “Seberapa lama Anda akan terus berjalan ke arah yang salah? Setiap minggu hanya berharap hasil yang lebih baik, sementara performa tidak membaik,” kata Meulensteen. Ia menambahkan bahwa meskipun ada harapan untuk hasil yang baik, hasil-hasil buruk terus menghantui tim.
Di samping masalah di dalam negeri, MU juga terpaksa tersingkir dari Piala Liga setelah kalah dari Grimsby Town, tim dari divisi empat. Keputusan untuk mengontrak Amorim seharusnya menjadi langkah maju, namun hasil di lapangan tidak mencerminkan harapan yang diinginkan. Dengan tambahan pemain baru seperti Benjamin Sesko, Matheus Cunha, dan Bryan Mbeumo yang dihabiskan dengan dana lebih dari 200 juta paun, banyak yang mempertanyakan efektivitas strategi Amorim.
Setelah meningkatkan performa tim di Liga Europa dengan membawa MU hingga final, Amorim tetap tidak dapat menyelamatkan klub dari kekecewaan besar. Kekalahan dari Tottenham Hotspur di final Liga Europa menambah beban yang harus ia tanggung, meninggalkan klub tanpa partisipasi di kompetisi Eropa musim ini.
Kondisi semakin kritis dengan jadwal pertandingan yang menantang ke depan. Meulensteen mencatat, “Jika Anda kalah 0-3 dari City, sangat wajar jika para pengamat mulai mempertanyakan keberlanjutan manajemen saat ini.” Ia menambahkan bahwa meskipun ada beberapa alasan untuk tetap optimis, hasil buruk yang konsisten menuntut perhatian serius dari manajemen.
Walaupun masa depan Amorim diufuk tampak samar, diumumkannya keputusan pemecatan atau pertahanan akan bergantung pada performa tim di beberapa laga berikutnya. Tekanan untuk menghasilkan hasil yang baik kian meningkat, dan spekulasi mengenai posisinya akan terus menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar dan analis sepak bola.
Apakah Ruben Amorim akan mampu membalikkan keadaan sebelum Natal, ataukah nasibnya di klub bersejarah ini akan berakhir lebih cepat? Hanya waktu yang akan menjawab.