Berita

Ciri-Ciri Pecandu Narkoba dan Pentingnya Kepedulian Orang Tua

Avatar photo
7
×

Ciri-Ciri Pecandu Narkoba dan Pentingnya Kepedulian Orang Tua

Sebarkan artikel ini

Pentingnya Menyadarikan Ciri-Ciri Pecandu Narkoba bagi Orang Tua

Dalam upaya memerangi peredaran narkoba di Indonesia, pemahaman mengenai ciri-ciri fisik dan perilaku pecandu narkoba menjadi sangat penting, terutama bagi orang tua. Suyudi, seorang narasumber yang berpengalaman di bidang kecanduan, menjelaskan bahwa ada beberapa indikator yang dapat dikenali dari anak-anak yang berpotensi terpapar narkotika.

Menurut Suyudi, tanda-tanda fisik seperti rambut yang acak-acakan, bau badan yang tidak sedap, serta mata yang merah sering kali menjadi pertanda awal dari penyalahgunaan narkoba. “Kita sudah mengenal ciri-ciri fisik minimal kita lihat anak-anak kita. Misalnya, matanya merah, rambutnya acak-acakan, badannya mungkin agak bau, jarang mandi, di kamar terus, cepat emosi, tidurnya terbalik-balik,” ujarnya.

Suyudi menekankan pentingnya perhatian orang tua terhadap aktivitas anak-anak. Munculnya perilaku menyendiri dan perubahan pola tidur biasanya menunjukkan adanya masalah yang lebih dalam. “Seharusnya malam istirahat, tapi malah beraktivitas, paginya malah tidur. Ini adalah tanda-tanda yang perlu dicermati,” tambahnya.

Bagi masyarakat Indonesia, situasi ini memicu keprihatinan yang mendalam. Angka penyalahgunaan narkoba yang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa peredaran dan akses terhadap narkotika semakin mudah. Data Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan, Indonesia masih dalam posisi darurat narkoba. Oleh karena itu, kesadaran orang tua menjadi kunci untuk melindungi anak-anak dari pengaruh negatif narkoba.

Suyudi juga mengingatkan orang tua untuk tidak hanya mengasihi anaknya, tetapi juga memahami perubahan perilaku yang mungkin terjadi. “Jangan sampai anak kita sendiri, karena mungkin terlalu sayang, justru dibiarkan atau dimanjakan,” ungkapnya. Pendekatan yang penuh perhatian dan kontrol diperlukan agar anak-anak tidak terjerumus ke dalam kekosongan yang dapat menjerat mereka ke dalam dunia narkotika.

Lebih jauh, advokasi untuk mengedukasi masyarakat mengenai bahaya narkoba dan pentingnya observasi ini seharusnya juga menjadi bagian dari program pemerintah dan lembaga terkait. Dengan menggelar seminar, workshop, dan sosialisasi, diharapkan dapat meningkatkan kepedulian orang tua dan masyarakat dalam menangkal peredaran narkoba.

Peningkatan kesadaran dan edukasi tentang ciri-ciri penyalahgunaan narkoba tidak hanya akan membantu orang tua untuk lebih alert, tetapi juga memberikan mereka alat yang tepat untuk bersikap proaktif dalam melindungi anak-anak mereka. Sebagai langkah awal, Suyudi merekomendasikan agar orang tua sering berdiskusi dengan anak dan menciptakan suasana terbuka yang membangun kepercayaan, sehingga anak merasa nyaman untuk berbagi hal-hal yang mungkin menjadi beban bagi mereka.

Masyarakat, termasuk orang tua, perlu memahami bahwa dorongan untuk memberikan kasih sayang bukan berarti mengabaikan pengawasan. Kesigapan dalam menemukan tanda-tanda awal akan sangat membantu untuk meminimalisir kemungkinan anak-anak terjebak dalam jeratan narkoba. Dengan kerjasama yang baik antara orang tua, masyarakat, dan pihak berwenang, diharapkan langkah preventif ini dapat mencegah penyalahgunaan narkoba yang semakin memprihatinkan di tanah air.