Masyarakat Perlu Waspadai Iritasi Kulit: Eksim Meningkat Selama Musim Hujan
Surabaya – Iritasi kulit, terutama eksim atau dermatitis atopik, menjadi perhatian serius menjelang musim hujan ini. Musim dengan tingkat kelembapan yang tinggi berpotensi meningkatkan risiko terjadinya iritasi kulit, yang berdampak negatif pada kualitas hidup penderitanya. Meskipun eksim tidak bersifat menular, gejala yang ditimbulkan dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan.
Menurut informasi dari Kementerian Kesehatan RI, eksim ditandai dengan bercak merah, rasa gatal yang hebat, serta kulit yang kering dan pecah-pecah. Penyakit ini sering berhubungan dengan gangguan sistem imun, faktor genetik, dan pengaruh lingkungan. Rasa gatal yang intens, terutama pada malam hari, dapat mengganggu kualitas tidur penderitanya, dan gesekan akibat garukan berlebihan dapat menyebabkan luka yang berisiko infeksi.
Faktor Penyebab Eksim
Eksim disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Orang yang memiliki riwayat keluarga dengan alergi atau rhinitis alergi berisiko lebih tinggi terkena eksim. Hal ini terkait dengan mutasi gen yang memproduksi filaggrin, protein yang berfungsi menjaga kelembapan kulit. Ketika gen ini tidak berfungsi dengan baik, kulit bisa menjadi lebih kering dan rentan terhadap iritasi.
Lingkungan juga berperan penting dalam memperburuk kondisi eksim. Udara lembap, polusi, dan penggunaan deterjen atau bahan kimia keras dapat memicu iritasi kulit. Terlebih lagi, gesekan dari pakaian ketat dapat mengakibatkan peradangan yang lebih parah.
Gejala Eksim yang Perlu Diwaspadai
Gejala eksim meliputi:
- Gatal hebat, terutama di malam hari.
- Kulit yang kemerahan atau kecokelatan.
- Benjolan kecil berisi cairan.
- Kulit kering, pecah-pecah, bersisik, dan tebal jika berlangsung lama.
Eksim umumnya menyerang area tubuh seperti siku dan lutut, tetapi bisa muncul di hampir seluruh bagian kulit. Jika tidak ditangani dengan baik, luka yang diakibatkan oleh garukan dapat menjadi pintu masuk bagi bakteri dan memicu infeksi sekunder.
Langkah Pencegahan dan Penanganan
Masyarakat dianjurkan untuk mengambil langkah pencegahan agar eksim tidak kambuh, antara lain:
- Menjaga kebersihan kulit, terutama setelah beraktivitas di area yang terpapar air kotor.
- Menghindari pakaian lembap yang dipakai terlalu lama.
- Menggunakan sabun lembut tanpa pewangi dan deterjen yang bersifat keras.
- Rutin menggunakan pelembap kulit.
- Segera berkonsultasi kepada dokter kulit jika gejala semakin parah.
Dalam penanganan medis, dokter dapat memberikan salep kortikosteroid untuk mengurangi peradangan, antihistamin untuk meredakan gatal, serta antibiotik jika terdapat infeksi.
Kondisi ini harus menjadi perhatian bagi masyarakat, terutama di daerah yang rawan banjir selama musim hujan. Dengan langkah pencegahan yang baik, diharapkan dampak negatif eksim dapat diminimalisasi.
Dalam menghadapi peningkatan kasus eksim, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan mendapatkan penanganan yang tepat agar kualitas hidup tetap terjaga.
(Artikel ini ditulis oleh Fadya Majida Az-Zahra, peserta magang PRIMA Kemenag di detikcom.)