Berita

Posyandu Disabilitas Gratis Resmi Dibuka di Kota Malang

Avatar photo
5
×

Posyandu Disabilitas Gratis Resmi Dibuka di Kota Malang

Sebarkan artikel ini

Posyandu Disabilitas Resmi Dibuka di Kota Malang

Malang – Kota Malang kini memiliki Posyandu Disabilitas yang memberikan layanan kesehatan gratis bagi penyandang disabilitas. Inisiatif ini diharapkan dapat memenuhi hak kesehatan mereka dan menjawab kebutuhan medis yang sering kali terabaikan.

Posyandu ini diinisiasi oleh Yayasan Bersama Anak Bangsa (YBAB) dan berlokasi di Jalan Danau Sentani Tengah, Kecamatan Kedungkandang. Berbeda dengan posyandu pada umumnya, Posyandu Disabilitas memiliki layanan kesehatan tambahan khusus untuk penyandang disabilitas.

Ketua YBAB, Yuning Kartikasari, mengungkapkan bahwa sejak dibuka pada Jumat, 12 September 2025, sebanyak 50 penyandang disabilitas, termasuk tuna daksa, tuna netra, tuna rungu, dan tuna wicara, telah memanfaatkan layanan kesehatan yang tersedia.

“Layanan yang kami tawarkan mencakup pemeriksaan gula darah, tensi, tinggi badan, serta fisioterapi. Semua ini diberikan secara gratis,” kata Yuning kepada wartawan pada Sabtu, 13 September 2025. Selain fisioterapi, Posyandu Disabilitas juga menyediakan layanan psikologi sebagai tempat konsultasi, yang diharapkan dapat memberikan dukungan psikis kepada orang tua dan pendamping penyandang disabilitas.

Yuning menjelaskan bahwa ke depan, Posyandu Disabilitas akan diadakan secara rutin satu kali dalam sebulan dan tidak hanya terbatas pada satu lokasi. “Kami berencana untuk melakukan kunjungan ke berbagai kecamatan agar layanan ini dapat dijangkau secara merata,” tambahnya. Informasi mengenai jadwal dan lokasi layanan akan disebarkan melalui Forum Keluarga Disabilitas di masing-masing kecamatan. Jika penyandang disabilitas tidak dapat datang ke lokasi, pihak YBAB akan berusaha menyediakan transportasi untuk menjemput mereka.

Salah satu orang tua yang ikut berpartisipasi, Sulistiana, mendampingi cucunya yang bernama Bagus, berusia lima tahun dan merupakan penyandang disabilitas akibat mikrosefalus. Sulistiana mengaku bahwa kehadiran Posyandu Disabilitas sangat membantu mereka. “Banyak manfaat yang didapat dari Posyandu ini karena memang dirancang khusus untuk penyandang disabilitas,” ujarnya.

Layanan fisioterapi di Posyandu ini menjadi nilai tambah yang sangat bermanfaat bagi Bagus dan keluarga. “Selama ini, kami hanya bisa mengakses fisioterapi di rumah sakit, dan itu pun dengan biaya yang tidak sedikit. Di sini, selain gratis, saya juga mendapatkan banyak ilmu dari terapis yang bisa saya praktikkan di rumah,” tuturnya.

Kehadiran Posyandu Disabilitas di Kota Malang menunjukkan komitmen yang tinggi untuk mendukung penyandang disabilitas dan keluarganya. Dengan menyediakan layanan kesehatan yang lebih mudah diakses dan terfokus, inisiatif ini diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan medis, tetapi juga meningkatkan kualitas kehidupan penyandang disabilitas di masyarakat.

Layanan ini diharapkan bisa menjadi model bagi daerah lain di Indonesia, agar lebih banyak penyandang disabilitas mendapatkan perhatian dan dukungan yang layak. Melalui langkah ini, diharapkan hak kesehatan bagi penyandang disabilitas dapat lebih terpenuhi dan mendapatkan pengakuan yang tepat dalam masyarakat.