Trump Marah kepada Netanyahu Usai Serangan Israel di Qatar
Jakarta, CNN Indonesia — Ketegangan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali mencuat setelah Israel melancarkan serangan udara ke sebuah bangunan di Doha, Qatar, yang diklaim sebagai markas Hamas. Insiden ini memicu kemarahan Trump yang dikatakan kecewa dengan tindakan Israel yang dianggap melanggar kedaulatan negara sahabat.
Menurut laporan yang dikutip dari The Wall Street Journal (WSJ), sejumlah pejabat senior AS menyatakan bahwa Trump mengintervensi dengan nada marah usai mendapatkan informasi mengenai serangan tersebut. Dia menilai keputusan Netanyahu tersebut tidak bijaksana dan berpotensi merusak upaya diplomatik yang tengah berlangsung di kawasan tersebut.
Sumber yang terhubung dengan situasi ini mengungkapkan, “Trump marah karena serangan itu dilakukan oleh militer AS meskipun dilakukan tanpa izin, dan menghantam teritori negara yang sedang berperan sebagai mediator dalam negosiasi untuk menghentikan konflik di Gaza.” Pada kesempatan itu, Netanyahu berargumen bahwa dia memiliki waktu terbatas untuk melaksanakan serangan dan memilih untuk mengambil keputusan tersebut secara cepat.
Serangan yang terjadi pada Selasa (9/9) tersebut menargetkan sebuah gedung di Doha, mengklaim bahwa serangan itu bertujuan untuk mengincar pejabat-pejabat Hamas. Akibat serangan ini, lima orang dilaporkan tewas, termasuk seorang pejabat keamanan Qatar. Tindakan tersebut menuai kecaman dari berbagai negara, terutama negara-negara Arab, yang menilai serangan tersebut sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional dan kedaulatan Qatar.
Merespons situasi yang tegang ini, Trump mengeluarkan pernyataan pada Rabu (10/9) menyatakan ketidakpuasannya. Dalam unggahannya di media sosial, dia mengakui serangan Israel sebagai tindakan sepihak yang tidak melibatkan keterlibatan AS. Trump juga mencatat bahwa dia telah berusaha untuk mencegah Israel melancarkan serangan itu, namun sayangnya semua sudah terlambat.
Setelah kejadian tersebut, Trump kembali berkomunikasi melalui telepon dengan Netanyahu. Meskipun awalnya situasi tampak tegang, percakapan itu dinyatakan berlangsung dalam nuansa yang lebih positif. Trump bertanya kepada Netanyahu tentang keberhasilan serangan tersebut, namun Netanyahu menyampaikan ketidakpastian saat menjawab pertanyaan itu.
Qatar, sebagai tuan rumah serangan dan salah satu mediator dalam negosiasi gencatan senjata untuk Gaza, mengutuk tindakan Israel sebagai “tindakan pengecut” yang melanggar hukum internasional. Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, mengonfirmasi bahwa mereka sedang menyiapkan respons bersama dengan negara-negara Arab dan Muslim sebagai tanggapan terhadap insiden tersebut.
Situasi ini menunjukkan betapa rumitnya hubungan AS dan Israel dalam konteks kebijakan luar negeri di Timur Tengah dan menyoroti tantangan besar bagi upaya pengendalian konflik yang telah berlangsung lama di kawasan tersebut.