Internasional

Serangan Palestina di Yerusalem: Enam Tewas, Lima Terluka Parah

Avatar photo
4
×

Serangan Palestina di Yerusalem: Enam Tewas, Lima Terluka Parah

Sebarkan artikel ini

Serangan Bergerombol di Yerusalem Timur, Enam Warga Israel Tewas

Dua orang bersenjata Palestina menghembuskan duka bagi Israel setelah melakukan penembakan di halte bus di Yerusalem Timur pada Senin (8/9). Insiden tersebut menewaskan enam orang dan melukai lebih dari sepuluh lainnya, menjadi salah satu serangan paling mematikan sejak dimulainya konflik di Gaza. Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, menyebut serangan ini sebagai tindakan terorisme dan mengonfirmasi bahwa salah satu korban merupakan imigran baru asal Spanyol. Kementerian Luar Negeri Spanyol juga mengutuk keras serangan tersebut.

Layanan darurat Israel, Magen David Adom (MDA), melaporkan bahwa sekitar 15 orang terluka, dengan tujuh di antaranya dalam kondisi serius. Penembakan itu terjadi di Persimpangan Ramot, yang terletak di area yang telah dianeksasi oleh Israel. Dua pelaku dilaporkan tewas di tempat kejadian, sementara empat korban lainnya adalah pria ultra-Ortodoks yang tengah menunggu bus.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengecam serangan tersebut dan menegaskan, “Pembunuhan ini hanya akan memperkuat tekad kami untuk memerangi terorisme.” Dia menambahkan bahwa pihak keamanan Israel sedang mengejar lokasi asal para pelaku di wilayah Palestina. Pasukan Israel dilaporkan telah mengepung beberapa area di pinggiran Ramallah sebagai langkah balasan.

Respons internasional juga mengalir, di mana Presiden Perancis, Emmanuel Macron, serta Uni Emirat Arab mengutuk serangan ini. Menteri Luar Negeri Jerman, Johann Wadephul, menyebut tindakan itu sebagai tindakan pengecut. Kelompok militan Hamas, yang terlibat dalam konflik dengan Israel di Jalur Gaza, memuji serangan ini dan mengatakan bahwa tindakan tersebut merupakan reaksi atas kebijakan pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina.

Menteri Keuangan Israel dari partai sayap kanan, Bezalel Smotrich, menuduh Otoritas Palestina bertanggung jawab atas ideologi yang melatarbelakangi serangan tersebut, dengan menyatakan bahwa mereka “mendidik anak-anak untuk membunuh orang Yahudi.” Dia juga menyerukan agar wilayah asal para penyerang dihancurkan, dengan merujuk pada kota-kota Gaza yang telah dilanda kehancuran akibat serangan udara.

Fadi Dekaidek, seorang paramedis yang berada di lokasi kejadian, menggambarkan suasana mencekam saat korban berbaring di sepanjang jalan dan trotoar. “Beberapa di antara mereka tidak sadarkan diri,” ujarnya. Polisi setempat menjelaskan bahwa penyerang melepaskan tembakan dari kendaraan yang berhenti. Seorang petugas keamanan dan seorang warga sipil yang berada di tempat kejadian segera merespons dan berhasil menetralkan pelaku.

Insiden ini merupakan salah satu dari serangkaian serangan dan balasan yang terus berlanjut, memperlihatkan dinamika ketegangan antara Israel dan Palestina yang belum kunjung reda. Ketidakpastian dan serangkaian serangan balik ini menciptakan suasana semakin tegang di kawasan tersebut, menambah babak kelam dalam sejarah konflik yang sudah berlangsung lama ini.