Hati-Hati pada Acara Pengajian, Runtuhnya Majelis Taklim Akibatkan Korban di Bogor
Sebanyak lebih dari 80 orang menjadi korban akibat robohnya bangunan Majelis Taklim Asohibiyah di Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu pagi. Peristiwa tragis ini terjadi saat kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dihadiri oleh sekitar 150 jamaah, yang sebagian berada di dalam ruangan, luar, serta teras bangunan.
Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menjelaskan bahwa teras bangunan yang berada di pinggiran tebing tidak dapat menahan beban akibat kelebihan kapasitas, sehingga menyebabkan runtuhnya struktur. “Kami berduka cita dan berharap keluarga korban diberikan ketabahan dalam menghadapi musibah ini,” ujarnya.
Data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mengindikasikan bahwa tiga orang meninggal dunia, dengan puluhan lainnya mengalami berbagai tingkat luka. Korban yang meninggal adalah Irni Susanti dan dua lainnya, Ulan serta Nurhayati. Mereka sempat dirawat di rumah sakit terdekat sebelum dinyatakan meninggal.
Puluhan korban luka kini dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan, antara lain RSUD Kota Bogor, RS PMI, RSUD Ciawi, serta beberapa klinik lainnya. Dari laporan BPBD, beberapa korban telah dipulangkan setelah kondisinya stabil, sementara sebagian masih dalam perawatan intensif. Tiga di antaranya dilaporkan mengalami luka berat, tujuh luka sedang, dan 25 lainnya luka ringan.
Peristiwa tersebut dilaporkan terjadi sekitar pukul 08:30 WIB, dengan laporan awal diterima oleh pihak desa pada pukul 09:42 WIB. Tim reaksi cepat dari BPBD bersama TNI, Polri, dan relawan segera dikerahkan ke lokasi untuk melakukan evakuasi. Proses evakuasi berlangsung hingga siang hari, diikuti dengan pembersihan material bangunan yang runtuh.
Peristiwa ini merupakan salah satu bencana nonalam terbesar yang terjadi di Kabupaten Bogor sepanjang tahun ini, dengan jumlah korban yang cukup signifikan dalam sekali kejadian. Bupati Rudy mengungkapkan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan BPBD dan rumah sakit untuk memastikan semua data korban terkonfirmasi. “Jumlah korban masih bisa bertambah seiring dengan pendataan yang dilakukan tim di lapangan,” tambahnya.
Sehubungan dengan kejadian ini, Bupati menghimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada saat menghadiri acara yang melibatkan kerumunan, terutama di lokasi yang memiliki potensi risiko tertentu. Di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu, ini menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya keselamatan dalam setiap kegiatan.
Keluarga korban dan masyarakat sekitar sangat berharap dukungan serta solidaritas dari berbagai pihak untuk meringankan beban yang harus mereka tanggung akibat peristiwa ini. Upaya perhatian yang lebih kepada aspek keselamatan di masa mendatang pun diharapkan mampu mencegah terulangnya kejadian serupa.