Nasional

ABK Kapal Tenggelam di Jepara Selamat Semua, Tidak Ada Korban Jiwa

Avatar photo
5
×

ABK Kapal Tenggelam di Jepara Selamat Semua, Tidak Ada Korban Jiwa

Sebarkan artikel ini

Kapal Penangkap Ikan Tenggelam di Perairan Jepara, Semua ABK Selamat

Jepara, Jawa Tengah – Sebuah insiden terjadi di perairan Mandalika, Kabupaten Jepara, di mana kapal penangkap ikan tipe mini korsin KM Mekar Jaya 08 Sibolang dilaporkan tenggelam pada Sabtu, 6 September 2025, sekitar pukul 11.00 WIB. Beruntung, seluruh 23 anak buah kapal (ABK) berhasil diselamatkan tanpa ada korban jiwa.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara, Arwin Noor, mengungkapkan bahwa kapal yang berangkat dari Pelabuhan Rembang ini mengalami kecelakaan akibat gelombang tinggi di perairan Karimunjawa-Mandalika. Kapal ini dilaporkan mengalami kerusakan pada bagian buritan sebelum akhirnya tenggelam.

“Kecelakaan disebabkan oleh gelombang tinggi yang melanda daerah tersebut. Kami bersyukur, semua ABK berhasil diselamatkan,” kata Arwin dalam pernyataannya.

Menurut Camat Karimunjawa, Mu’adz, kapal tersebut berlayar dari Pelabuhan Rembang pada Jumat pagi untuk mencari ikan. Ketika tenggelam, ABK berusaha menyelamatkan diri menggunakan peralatan seadanya. Tiga nelayan lokal, Sukohadi (46), Saidi (32), dan Mulyono (46), yang berada di sekitar lokasi kejadian melihat peristiwa tersebut dan segera memberikan pertolongan.

“Mereka [nelayan] segera menolong dan menaikkan para ABK ke kapal mereka. Setelah itu, para korban dibawa ke Karimunjawa,” tambah Mu’adz. Rombongan tiba di Karimunjawa pada sekitar pukul 13.30 WIB dan ditempatkan di rumah Aziz Faturohman, Ketua RT 02 RW 01 Desa Karimunjawa, untuk beristirahat.

Nakhoda kapal sekaligus pemilik, Edi Susanto (34), juga selamat. “Hingga saat ini, semua korban berada dalam kondisi selamat dan masih berada di Desa Karimunjawa. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” jelasnya.

Kejadian ini menjadi pengingat akan potensi bahaya yang mengintai para nelayan, terutama saat berada di tengah lautan. Meskipun semua ABK berhasil diselamatkan, penting untuk melakukan evaluasi terkait keamanan dan perlindungan untuk mencegah kecelakaan serupa di masa mendatang.

Seiring dengan meningkatnya aktivitas penangkapan ikan di perairan Jawa, keselamatan para nelayan harus menjadi prioritas utama. Diharapkan, instansi terkait dapat menyusun lebih banyak langkah mitigasi agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Dalam konteks keselamatan laut, penting bagi nelayan untuk mendapatkan pelatihan tentang navigasi dan penanganan situasi darurat. Dengan demikian, diharapkan para nelayan dapat lebih siap menghadapi kondisi cuaca yang buruk dan potensi kecelakaan di laut.

Pihak berwenang terus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kondisi di perairan, serta mendukung upaya penyelamatan di ubin laut. Insiden ini menjadi bukti nyata bahwa kerja sama antara nelayan dan masyarakat sekitar sangat penting dalam situasi darurat.