Internasional

Trump Kerahkan Kapal Perang dan Jet Tempur ke Venezuela untuk Gulingkan Maduro

Avatar photo
5
×

Trump Kerahkan Kapal Perang dan Jet Tempur ke Venezuela untuk Gulingkan Maduro

Sebarkan artikel ini

Ketegangan antara AS dan Venezuela Memuncak: Donald Trump Kerahkan Armada Militer

Ketegangan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Venezuela Nicolás Maduro semakin memanas. Dalam langkah yang berani, Trump mengerahkan kapal perang dan jet tempur F-35 ke wilayah sekitar Venezuela. Langkah ini diambil saat Trump berkomitmen untuk memberantas peredaran narkoba yang dinilai semakin meresahkan di AS. Para pejabat AS mengungkapkan bahwa kokain yang berasal dari Venezuela berkontribusi signifikan terhadap kasus overdosis di negara Paman Sam tersebut.

Pejabat AS menuduh Maduro terlibat langsung dalam perdagangan narkoba melalui jaringan bernama “Cartel de los Soles,” yang bulan lalu ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Kementerian Keuangan AS. Kartel ini diduga memiliki hubungan erat dengan kartel narkoba Tren de Aragua dan Sinaloa, yang juga sudah ditandai sebagai organisasi teroris asing pada awal tahun ini. Dalam upaya menekan Maduro, pemerintah AS bahkan menawarkan hadiah sebesar 50 juta dolar AS (sekitar Rp823 miliar) bagi siapa pun yang dapat menangkapnya.

Mulai akhir Agustus, berbagai media melaporkan bahwa Trump sedang merencanakan untuk menggulingkan rezim Maduro. Laporan dari Axios mengungkapkan bahwa para pejabat pemerintah AS tengah berbicara tentang strategi operasional yang lebih agresif terkait tindakan anti-narkoba di Venezuela. Hal ini turut diperkuat oleh pemberitaan CNN yang mengonfirmasi bahwa Gedung Putih memang sedang merumuskan langkah-langkah konkret untuk menyingkirkan Maduro.

Sejak menjabat di periode pertamanya, Trump dikenal tidak mengakui hasil pemilihan umum yang menguntungkan Maduro pada tahun 2018. Ia juga enggan menerima hasil pemilu Venezuela yang berlangsung tahun lalu, dengan menyatakan bahwa pemilihan tersebut penuh dengan kecurangan. Maduro sendiri telah menjabat sebagai presiden Venezuela selama tiga periode, setelah memenangkan pemilihan umum sejak tahun 2013.

Kebijakan Trump terhadap Maduro juga dianggap sebagai upaya untuk mempertahankan dominasi AS di kawasan Amerika Latin. Beberapa kalangan menilai bahwa langkah ini bertujuan untuk meredam pengaruh Rusia dan China yang memberikan dukungan kepada Maduro. Ketegangan yang tercipta ini menunjukkan dinamika geopolitik yang kompleks, dimana kepentingan strategis dan ekonomi saling berpaut.

Sebagai bagian dari kebijakan luar negerinya, Trump tampaknya tidak hanya berfokus pada masalah narkoba, tetapi juga berupaya membangun narasi yang lebih besar mengenai stabilitas di kawasan Latin Amerika. Dalam konteks ini, hubungan AS dengan Venezuela menjadi lebih dari sekadar isu narkoba; ini adalah pertarungan untuk mempertahankan kekuatan dan pengaruh di tengah persaingan global yang semakin ketat.

Dengan langkah-langkah tersebut, dunia kini memantau perkembangan situasi di Venezuela dan bagaimana respon Maduro terhadap provokasi dari AS. Sementara itu, kepentingan rakyat Venezuela yang harus menghadapi krisis ekonomi dan politik dalam negeri terus berlanjut. Ketegangan ini menunjukkan betapa rumit dan dinamisnya politik internasional, di mana keputusan-keputusan strategis sering kali berdampak luas terhadap keamanan dan stabilitas regional.