Berita

Prabowo Sebut Pengusaha Serakah Sebagai Parasit Ekonomi

Avatar photo
3
×

Prabowo Sebut Pengusaha Serakah Sebagai Parasit Ekonomi

Sebarkan artikel ini

Prabowo Subianto: “Pengusaha Serakah Ancam Kesejahteraan Rakyat”

Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan pernyataan tajam terkait perilaku pengusaha yang dinilainya mengedepankan ambisiakuntabilitas finansial di atas nasib masyarakat. Dalam peluncuran Koperasi Desa Merah Putih di Klaten, Jawa Tengah, pada Senin (21/7/2025), Prabowo menyebut fenomena ini sebagai ‘serakahnomics’, sebuah istilah baru yang menggambarkan keserakahan yang tak lagi menjunjung prinsip etika dagang.

“Yang kita lihat sekarang ini bukan bentuk entrepreneurship yang diajarkan di fakultas-fakultas, melainkan keserakahan yang merugikan rakyat,” tegas Prabowo. Ia mempertahankan bahwa pengusaha yang memprioritaskan keuntungan di tengah krisis ekonomi harusnya tidak diperlakukan secara baik. Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya keluhan masyarakat terhadap harga kebutuhan pokok yang terus melambung, sementara pendapatan keluarga tetap stagnan.

Dalam konteks sosial-ekonomi Indonesia yang masih berjuang untuk pulih pascapandemi, suara Prabowo resonan dengan kekhawatiran masyarakat. Banyak petani dan pekerja yang merasa tertekan dengan adanya praktik bisnis yang tidak adil, seperti pengoplosan beras yang menciptakan kerugian negara hingga Rp100 triliun per tahun. “Dari segi perekonomian, mereka ini seperti vampir; menghisap darah rakyat di saat bangsa kita masih banyak yang menderita,” ujarnya.

Prabowo menegaskan bahwa perilaku pengusaha yang tidak mematuhi peraturan menciptakan potensi sabotase ekonomi yang berbahaya. Menurutnya, jika pengusaha beroperasi secara legitim dan beretika, maka Indonesia dapat mengoptimalkan anggaran yang dialokasikan untuk perbaikan infrastruktur, termasuk pendidikan. Dengan anggaran yang hilang akibat praktik curang, ia memperkirakan bahwa 100.000 sekolah bisa diperbaiki dalam waktu tiga setengah tahun.

Ia meminta kepada Jaksa Agung dan Kapolri untuk menindaklanjuti kasus-kasus yang merugikan rakyat, termasuk pengoplosan beras yang merugikan negara. “Ini sudah saatnya kita melakukan langkah tegas. Rakyat tidak boleh terus menerus dikhianati oleh oknum yang hanya mengejar keuntungan pribadi,” tegasnya lagi.

Sebagai respons langsung, masyarakat luas menaruh harapan pada langkah konkret pemerintah dalam memberantas praktik-praktik curang di sektor ekonomi. Seiring dengan pernyataan Prabowo, warga yang hadir pada acara peluncuran tersebut menyatakan keinginan mereka agar suara mereka didengar di tingkat pemerintahan. “Kami ingin ekonomi yang adil dan sejahtera. Sudah cukup kami berjuang untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ungkap salah satu petani yang hadir.

Keberanian Prabowo dalam menunjuk keserakahan dan ketidakadilan di sektor bisnis menjadi sinyal penting bagi masyarakat. Ini menunjukkan adanya kesadaran bahwa untuk mencapai kesejahteraan, diperlukan komitmen dari setiap elemen, baik pemerintah maupun pelaku bisnis, untuk bertanggung jawab dan etis dalam menjalankan usaha mereka.

Dengan adanya sorotan ini, harapan masyarakat untuk kondisi ekonomi yang lebih baik semakin kuat. Mereka menunggu tindakan nyata dari pemerintah agar kesejahteraan rakyat benar-benar menjadi prioritas, bukan sekadar jargon politik. Ketegasan pemerintah dalam menangani pengusaha yang sembrono akan menjadi langkah awal untuk mewujudkan keadilan sosial dan ekonomi di tanah air.