Kasus bullying yang menimpa seorang pelajar di SMPN 3 Doko saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) mengundang perhatian Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar. Kepala Dinas, Rudi Santoso, menegaskan bahwa pihaknya menolak segala bentuk perundungan di lingkungan sekolah dan berkomitmen untuk menciptakan suasana aman bagi siswa.
Rudi menyampaikan bahwa kejadian tersebut menjadi catatan penting bagi semua sekolah, terutama dalam penerapan program MPLS yang seharusnya bersifat edukatif dan inklusif. “Kami akan melakukan monitoring dan evaluasi lebih ketat terhadap kegiatan MPLS agar kejadian ini tidak terulang,” jelasnya dalam konferensi pers yang diadakan pada Selasa (10/10).
Kejadian ini terjadi di tengah kondisi sosial yang semakin menyadarkan masyarakat akan pentingnya perlindungan anak dan lingkungan sekolah yang aman. Beberapa orang tua siswa pun mengungkapkan keprihatinan dan mendesak pihak sekolah untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap pelaku bullying.
Kasus ini juga menggugah perhatian pemerintah setempat untuk lebih memperhatikan aspek pendidikan dan kesejahteraan pelajar. Kesiapan sekolah dalam menerapkan program anti-bullying menjadi sangat krusial demi menciptakan generasi yang lebih baik di masa depan.
