Nasional

Massa Anarkis Bakar Mobil di Halaman Kantor Gubernur Jateng

Avatar photo
24
×

Massa Anarkis Bakar Mobil di Halaman Kantor Gubernur Jateng

Sebarkan artikel ini

Aksi Anarkis di Semarang: Mobil Dinas Terbakar, Kerusuhan Tercipta

Semarang – Sebuah aksi demonstrasi yang berujung anarkis terjadi di Kota Semarang pada Jumat malam, dengan massa menyerang kantor Gubernur Jawa Tengah. Insiden ini dimulai setelah unjuk rasa di depan Markas Polda Jawa Tengah yang berlangsung ricuh.

Massa memaksa masuk ke halaman kantor gubernur dengan merobohkan pintu gerbang belakang. Dalam kekacauan itu, setidaknya empat mobil berplat dinas dibakar, dan beberapa kendaraan lainnya juga mengalami kerusakan. Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol. Artanto, menjelaskan bahwa massa mulai merangsek setelah menembus kepungan keamanan.

“Setelah didorong, massa langsung mengarah ke belakang kantor gubernur,” ungkap Artanto. Ia juga menambahkan bahwa beberapa sepeda motor yang terparkir di sekitarnya turut menjadi sasaran perusakan oleh pengunjuk rasa.

Kejadian di halaman kantor gubernur itu merupakan puncak dari aksi demonstrasi yang sebelumnya diadakan di Jalan Pahlawan, di depan Markas Polda. Aksi yang dimulai dengan damai ini berubah menjadi kerusuhan ketika massa mulai melemparkan bom molotov, batu, dan botol air mineral kepada petugas. Dalam upaya untuk membubarkan kerumunan, polisi menggunakan meriam air dan gas air mata.

Direktur Operasional Polda Jawa Tengah, Kombes Pol. Rahmat, mengatakan bahwa petugas terus berupaya mendorong massa kembali ke kawasan yang lebih aman. “Kami sedang berusaha mengendalikan situasi, petugas di lapangan telah dilengkapi dengan alat pengendalian massa,” ujarnya.

Serangkaian tindakan tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, terutama bagi warga yang tinggal di sekitar wilayah tersebut. Banyak yang berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang dan mengganggu ketertiban umum.

Sementara itu, sejumlah pengunjuk rasa menyampaikan bahwa aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah yang mereka anggap tidak pro-rakyat. Mereka berharap tindakan anarkis ini tidak akan mengaburkan dua sisi pandangan, antara perjuangan untuk kepentingan publik dan bentuk kekerasan yang merugikan.

Di tengah situasi yang berkembang, aparat keamanan terus berupaya mengendalikan situasi dan mencegah kerusuhan semakin meluas. Polisi mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi oleh oknum yang berusaha memanfaatkan situasi untuk menciptakan ketidakstabilan.

Penanganan hukum diharapkan dapat dilakukan terhadap mereka yang terlibat dalam aksi anarkis ini, demi mengembalikan situasi yang kondusif di masyarakat. Sementara itu, aksi protes yang menyuarakan tuntutan masyarakat tetap harus diperhatikan tanpa harus berujung pada kekerasan.

Peristiwa ini memberikan pelajaran penting bagi semua pihak untuk menjaga dialog yang konstruktif dalam menyuarakan aspirasi. Ke depan, diharapkan pengelolaan demonstrasi dapat lebih baik, dengan mengedepankan pendekatan yang humanis dari pihak keamanan serta rasa saling pengertian dari masyarakat.