Nasional

Menkes: Campak Lebih Bahaya dari COVID-19, Percepat Imunisasi di Sumenep

Avatar photo
4
×

Menkes: Campak Lebih Bahaya dari COVID-19, Percepat Imunisasi di Sumenep

Sebarkan artikel ini

Menkes: Campak Lebih Berbahaya dari COVID-19, Vaksinasi Perlu Dipercepat

Sumenep, Jawa Timur – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa penyakit campak memiliki risiko penularan yang jauh lebih tinggi dibandingkan COVID-19. “Campak dapat menular dari satu orang ke 18 orang lainnya, sementara COVID-19 hanya menular antara dua hingga tiga orang,” ujar Menkes saat kunjungan ke Sumenep, Kamis.

Menanggapi situasi ini, Menkes menegaskan pentingnya upaya vaksinasi sebagai langkah preventif. “Dengan vaksinasi, anak-anak tidak akan terpapar campak yang dapat berujung pada tindakan fatal,” tambahnya.

Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk mempercepat program imunisasi massal bagi sekitar 80 ribu anak di Sumenep. Menkes menyatakan, diharapkan seluruh proses vaksinasi dapat diselesaikan dalam dua minggu ke depan. “Kami telah menyediakan 11 ribu vial vaksin yang cukup untuk 80 ribu anak. Logistik vaksin sudah kami kirim ke Madura,” jelas Budi.

Menkes juga memberikan apresiasi kepada Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, yang aktif mengerahkan perangkat desa untuk mendukung pelaksanaan program imunisasi tersebut. Selain itu, Kementerian Kesehatan juga akan memperketat pengawasan dengan melakukan surveilans di empat kabupaten di Madura. Rencana pendirian laboratorium khusus di pulau Madura pun akan segera direalisasikan agar pemeriksaan sampel tidak perlu dikirim jauh ke Surabaya.

“Laboratorium ini penting agar jika ada indikasi campak, kita bisa segera melakukan tindakan dan imunisasi massal di area yang terpapar,” lanjutnya.

Menkes juga mengimbau masyarakat di seluruh Indonesia, terutama daerah dengan kasus campak yang meningkat seperti Sumatera Utara, untuk segera membawa balita dan anak-anak mereka mendapatkan imunisasi. “Campak sangat berbahaya, jangan sampai terlambat,” tegas Budi.

Selama kunjungan ke Sumenep, Menkes juga berdialog dengan orangtua yang mengantarkan anak-anak mereka untuk imunisasi di TK Qurrota Ayyun. Ia menanyakan konfirmasi izin dari keluarga sebelum imunisasi dilakukan. Salah satu warga, Muniroh, menjawab telah mendapatkan izin dari suaminya.

Menkes mengapresiasi tingginya partisipasi masyarakat Sumenep dalam program imunisasi. “Kesehatan adalah hal yang penting, dan imunisasi adalah benteng pertahanan bagi kesehatan anak,” jelasnya.

Di kesempatan yang sama, Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo meminta dukungan dari semua instansi pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama menyukseskan program imunisasi ini. “Imunisasi ini tersedia secara gratis di seluruh fasilitas kesehatan, termasuk puskesmas, posyandu, dan sekolah-sekolah,” ujarnya.

Dengan berbagai langkah yang telah diambil, diharapkan imunisasi campak dapat melindungi anak-anak dan menciptakan masyarakat Kabupaten Sumenep yang lebih sehat dan sejahtera dalam menghadapi ancaman penyakit menular.