Pemecatan Kepala CDC AS Picu Ketegangan di Kementerian Kesehatan
Jakarta, CNN Indonesia — Gedung Putih memutuskan untuk memecat Susan Monarez, Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), menyusul penolakannya untuk mundur. Pemecatan ini terjadi setelah Monarez terlibat perselisihan dengan Menteri Kesehatan Robert F. Kennedy Jr., yang dikenal dengan pandangan anti-vaksinnya. Monarez baru menjabat kurang dari sebulan ketika Kementerian Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) — di bawah kepemimpinan Kennedy — mengumumkan pemberhentiannya melalui platform sosial media X.
Pengacara Monarez menyatakan bahwa kliennya tidak pernah mengajukan pengunduran diri dan tidak menerima pemberitahuan resmi terkait pemecatan itu. “Susan Monarez tidak sejalan dengan agenda Presiden untuk Membuat Amerika Sehat Kembali (Make America Healthy Again),” jelas juru bicara Gedung Putih, Kush Desai, dalam sebuah pernyataan kepada AFP. Namun, tim hukum Monarez mengecam langkah ini sebagai tindakan yang cacat hukum, mengingat bahwa hanya presiden yang berhak memberhentikan pejabat yang diangkat dan dikonfirmasi oleh Senat.
Para pengacara Monarez juga menuduh Kennedy memanfaatkan isu kesehatan publik untuk kepentingan politik, yang berpotensi membahayakan jutaan jiwa warga Amerika. Pemecatan ini telah memicu gejolak di dalam CDC, dengan serikat pekerja yang mewakili lebih dari 2.000 pegawai menyatakan bahwa setidaknya lima pejabat senior mengajukan pengunduran diri. Persatuan Pegawai Federal (AFGE) Local 2883 menekankan bahwa banyak pegawai merasa terpaksa meninggalkan posisi yang mereka cintai akibat intrik politik. “Vaksin menyelamatkan nyawa,” tegas mereka dalam sebuah pernyataan resmi.
Salah satu pejabat yang mundur adalah Demetre Daskalakis, Direktur Pusat Nasional Imunisasi dan Penyakit Pernapasan CDC. Ia menyatakan di X, “Saya tidak dapat bekerja dalam lingkungan yang memperlakukan CDC sebagai alat untuk kebijakan yang tidak berdasarkan fakta ilmiah.” Di antara nama-nama lain yang dilaporkan mundur juga terdapat Kepala Medis CDC, Debra Houry, dan Daniel Jernigan, Direktur Pusat Nasional Penyakit Menular Baru dan Zoonosis.
Keputusan Kennedy untuk merombak kebijakan vaksin di kementeriannya telah memicu banyak kontroversi. Sejak dilantik, ia telah mengambil langkah kontroversial, termasuk memberhentikan sejumlah pakar imunisasi, membatasi akses terhadap vaksin Covid-19, serta memotong anggaran pengembangan vaksin baru. Langkah-langkah ini sudah tentu bertentangan dengan konsensus ilmiah dan mendapatkan kritik tajam dari berbagai ahli kesehatan.
Perlu dicatat bahwa CDC baru-baru ini mengalami insiden penyerangan bersenjata oleh individu yang mengklaim vaksin Covid-19 bertanggung jawab atas penyakit yang dideritanya. Insiden ini semakin memperburuk situasi di dalam lembaga tersebut, dengan ratusan pegawai dan mantan pegawai CDC menandatangani surat terbuka untuk mengutuk tindakan Kennedy, serta menuduhnya menyebarkan disinformasi mengenai vaksin.
Krisis ini menunjukkan betapa dalamnya perpecahan di antara para pemimpin kesehatan publik di Amerika Serikat, yang kini dihadapkan pada tantangan besar untuk mempertahankan integritas ilmiah di tengah tekanan politik yang kian meningkat.