Pemeriksaan kesehatan siswa di Kota Blitar mengungkapkan adanya enam anak yang terindikasi infeksi cacing. Temuan ini disampaikan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat setelah melakukan pemeriksaan terhadap 230 siswa kelas 3, 4, dan 5 di beberapa SD.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Blitar, Dissie Laksmonowati Arlini, menjelaskan bahwa pemeriksaan bertujuan untuk mendeteksi keberadaan telur cacing dalam tubuh anak-anak. “Dari hasil pemeriksaan, enam anak dinyatakan positif terinfeksi cacingan. Kami segera memberikan obat melalui program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM),” ujarnya saat ditemui pada Selasa (26/8).
Dissie mengungkapkan bahwa kebiasaan bermain di tanah tanpa alas kaki, kurangnya cuci tangan sebelum makan, serta kondisi lingkungan yang tidak bersih menjadi faktor pendorong terjadinya infeksi ini. Jenis cacing yang umum ditemukan meliputi cacing kremi, cacing gelang, dan cacing tambang.
Gejala infeksi cacing dapat berupa gatal di area dubur, sakit perut, hingga gangguan nafsu makan. Jika tidak diatasi, infeksi cacing dapat mengakibatkan kekurangan gizi dan menghambat pertumbuhan anak. “Penanganan yang cepat sangat penting agar tidak mengganggu perkembangan anak,” tambahnya.
