Berita

Ribuan TNI-Polri Amankan Aksi Unjuk Rasa Buruh di Jakarta

Avatar photo
5
×

Ribuan TNI-Polri Amankan Aksi Unjuk Rasa Buruh di Jakarta

Sebarkan artikel ini

TNI-Polri Kerahkan Ribuan Personel Amankan Aksi Unjuk Rasa di Jakarta

Ribuan personel gabungan TNI-Polri siap mengawal aksi unjuk rasa yang dijadwalkan berlangsung pada Kamis, 28 Agustus 2025, di Jakarta. Aksi ini akan terpusat di beberapa lokasi strategis, yakni Istana Negara, Mahkamah Konstitusi, dan Gedung DPR RI.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan bahwa total ada 4.531 personel yang dikerahkan untuk memastikan keamanan selama demonstrasi buruh ini. Rinciannya mencakup 2.174 personel dari Polda Metro Jaya, 1.725 dari pasukan BKO yang terdiri dari TNI AD, Marinir, Brimob Mabes, Den C, Kodim Jakarta, Kogas Sabhara, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), serta Dinas Perhubungan. Sementara itu, sebanyak 632 personel berasal dari Polres jajaran.

“Polda Metro Jaya menyiapkan sebanyak 4.531 personel gabungan untuk mengamankan aksi unjuk rasa,” jelas Ade Ary dalam keterangan tertulisnya pada Rabu, 27 Agustus 2025. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk menjaga ketertiban dan keamanan di ibu kota, terutama mengingat aksi sebelumnya yang seringkali menimbulkan kemacetan dan kerusuhan.

Dalam persiapannya, Polda Metro Jaya juga merencanakan rekayasa lalu lintas yang bersifat situasional. “Jika massa yang hadir cukup banyak dan menggunakan ruas jalan depan DPR, maka arus lalu lintas akan dialihkan. Namun, jika masih memungkinkan berbagi jalan dengan masyarakat lain, maka tidak dilakukan pengalihan,” kata Ade Ary lebih lanjut.

Aksi unjuk rasa ini diprediksi akan melibatkan banyak pekerja dan serikat buruh dari berbagai sektor, yang menggelar demonstrasi untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutan mereka. Di tengah situasi ekonomi yang masih dalam pemulihan pasca-pandemi, suara buruh sangat krusial demi perbaikan di sektor ketenagakerjaan.

Dari sudut pandang masyarakat, keberadaan ribuan personel keamanan di kawasan-kawasan strategis menimbulkan harapan akan terjaganya ketertiban. Namun, perlu juga diperhatikan dampak yang mungkin ditimbulkan, seperti kemacetan lalu lintas dan gangguan kegiatan sehari-hari warga Jakarta. Penutupan ruas jalan bisa memengaruhi mobilitas warga yang sedang beraktivitas, sehingga pihak Polda Metro Jaya diharapkan dapat melakukan komunikasi efektif untuk meminimalisir dampak negatif selama aksi berlangsung.

Aksi serupa seringkali menjadi ajang bagi serikat buruh untuk mengungkapkan ketidakpuasan mereka terhadap kebijakan pemerintah. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti perkembangan situasi. Polda Metro Jaya dan TNI berkomitmen untuk mengamankan jalannya demonstrasi sehingga semua pihak dapat mengekspresikan pendapat dengan damai tanpa mengganggu ketertiban umum.

Dengan berbagai persiapan yang matang, diharapkan aksi unjuk rasa ini dapat berlangsung lancar, aman, dan terkoordinasi dengan baik. Keberadaan personel keamanan yang banyak diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat sekaligus menjamin hak warga negara untuk menyampaikan pendapat di hadapan publik.