Nasional

Presiden Prabowo Ingatkan Pentingnya Menyaring Informasi di Era AI

Avatar photo
3
×

Presiden Prabowo Ingatkan Pentingnya Menyaring Informasi di Era AI

Sebarkan artikel ini

Presiden Prabowo Ingatkan Pentingnya Verifikasi Informasi di Era Kecerdasan Buatan

Presiden Prabowo Subianto menekankan urgensi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menyaring informasi yang belum terverifikasi, terutama di tengah perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang pesat. Hal ini disampaikan setelah pertemuan dengan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (Bappisus), Aris Marsudiyanto, di Jakarta pada Rabu, 27 Agustus 2025.

Dalam diskusi tersebut, Aris Marsudiyanto mencatat bahwa kemampuan masyarakat untuk memilah dan mengevaluasi informasi sangat krusial dalam menjaga stabilitas dan keutuhan bangsa. “Informasi yang tidak akurat dapat berpotensi menimbulkan kebingungan di masyarakat, dan dalam konteks kebangsaan, bisa mengganggu persatuan,” tegasnya.

Presiden Prabowo menjelaskan bahwa era digital dan kemunculan AI membawa tantangan baru dalam hal penyebaran informasi. Dengan adanya berbagai platform media sosial dan teknologi informasi yang canggih, masyarakat mudah terpapar pada berita yang bisa saja tidak benar atau menyesatkan.

“Sebagai bangsa yang besar, kita perlu berupaya agar masyarakat tidak terjerumus dalam hoaks. Penting bagi setiap individu untuk mengedukasi diri mengenai cara-cara memverifikasi informasi supaya efektivitas komunikasi di masyarakat tetap terjaga,” pungkas Prabowo.

Lebih lanjut, Aris menambahkan bahwa untuk memerangi penyebaran informasi palsu, kolaborasi antar lembaga dan masyarakat sangat diperlukan. Program-program literasi digital yang melibatkan pendidikan di sekolah hingga seminar komunitas perlu diperkuat. Dia berharap, melalui pemahaman yang lebih baik, masyarakat dapat menjadi garda terdepan dalam melawan informasi yang tidak bertanggung jawab.

Dalam konteks yang lebih luas, isu kepercayaan publik terhadap berita dan informasi juga menjadi sorotan. Data survei menunjukkan bahwa banyak individu yang meragukan sumber informasi yang mereka terima. Hal ini menuntut investigasi yang lebih mendalam lagi mengenai kualitas media penyampaian berita.

Kepala Bappisus berkomitmen untuk memberikan pelatihan dan sumber daya bagi masyarakat dalam hal literasi informasi. “Kami berharap, dengan adanya inisiatif ini, masyarakat akan lebih kritis terhadap berita yang beredar dan mampu membedakan antara informasi yang valid dan tidak,” ujar Aris.

Pentingnya verifikasi informasi ini tidak hanya relevan untuk individu tetapi juga bagi kumunitas dan lembaga. Dalam situasi di mana informasi dapat dengan mudah disebarluaskan, tanggung jawab untuk memastikan akurasinya perlu menjadi prioritas bagi semua pihak.

Kesimpulannya, perhatian yang lebih terhadap penyaringan informasi dapat berkontribusi pada penguatan demokrasi dan keutuhan bangsa. Pihak-pihak terkait diharapkan untuk terus meningkatkan kesadaran dan memberikan dukungan sehingga masyarakat dapat menjalankan perannya sebagai mitra yang berkontribusi positif dalam merespons tantangan informasi di era modern.

Pemberdayaan masyarakat dalam menghadapi tantangan ini adalah salah satu langkah strategis untuk membangun bangsa yang lebih cerdas dan tanggap dalam menyikapi berbagai isu yang berkembang.