Nasional

Aplikasi Pertanian Digital Sapatani Bantu Petani Bali Dapatkan Informasi Terkini

Avatar photo
4
×

Aplikasi Pertanian Digital Sapatani Bantu Petani Bali Dapatkan Informasi Terkini

Sebarkan artikel ini

Aplikasi Digital Sapatani Dukung Petani di Bali dalam Mengakses Informasi Pertanian

Gianyar, Bali – Pada Selasa, 26 Agustus 2025, petani di Subak Kedisan Kaja, Gianyar, mulai memanfaatkan aplikasi digital Sapatani untuk mengakses informasi terkait pertanian secara lebih efisien. Aplikasi ini dikembangkan oleh World Resources Institute (WRI) Indonesia, dan dirancang untuk membantu para petani serta masyarakat dalam mendapatkan berbagai informasi penting mengenai pertanian, sistem irigasi tradisional subak, serta harga beras terkini di Bali.

Penggunaan aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan memperkuat ketahanan pangan di wilayah tersebut. Melalui dashboard yang terintegrasi dengan WhatsApp, petani dapat dengan mudah berjalan melalui berbagai fitur, mulai dari pemantauan cuaca, analisis tanah, hingga informasi harga komoditas pertanian. Penggunaan teknologi digital diharapkan lebih mendekatkan petani dengan data yang akurat dan terkini yang sangat diperlukan dalam aktivitas mereka sehari-hari.

Petani di Subak Kedisan Kaja mengungkapkan antusiasme mereka terhadap aplikasi ini. Salah satu petani, yang mencoba aplikasi tersebut, menyatakan bahwa dengan adanya Sapatani, mereka tidak lagi kesulitan dalam mencari informasi yang sebelumnya sulit diakses. “Sekarang, hanya dengan ponsel kami bisa mengetahui banyak hal tentang pertanian tanpa harus keluar rumah,” ujar petani tersebut.

Latar belakang pengembangan aplikasi Sapatani berakar pada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan akses informasi bagi petani, terutama di daerah pedesaan yang sering kali terputus dari informasi penting. Selama ini, petani sering tergantung pada informasi dari mulut ke mulut yang tidak selalu akurat. Dengan aplikasi ini, WRI Indonesia berusaha memberikan solusi yang lebih ramah teknologi bagi petani di Bali.

WRI Indonesia menjelaskan bahwa aplikasi ini merupakan bagian dari upaya untuk menerapkan pendekatan berbasis data dalam pertanian. “Melalui Sapatani, kami berharap dapat meningkatkan pengetahuan petani dan membantu mereka membuat keputusan yang lebih baik dalam usaha pertanian mereka,” ujar salah satu perwakilan WRI Indonesia. “Selain itu, kami berkomitmen untuk mendukung keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan ekonomi masyarakat pertanian di Bali.”

Penggunaan aplikasi digital seperti Sapatani merupakan langkah strategis untuk mengintegrasikan teknologi dalam sektor pertanian. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang mendorong adopsi teknologi dalam segala aspek kehidupan, termasuk di sektor pertanian. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan lebih banyak petani di Bali dan bahkan di seluruh Indonesia dapat memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan hasil panen dan kualitas produk mereka.

Diharapkan pula bahwa keberadaan Sapatani dapat menginspirasi pengembangan aplikasi serupa di daerah lain, sehingga dapat menjangkau lebih banyak petani dan menyebarkan manfaat yang sama dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian. Melalui inisiatif ini, diharapkan pertanian di Bali tidak hanya tetap berkelanjutan, tetapi juga mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada di era digital saat ini.

Dengan semakin berkembangnya teknologi, keberpihakan kepada petani melalui aplikasi seperti Sapatani dapat menjadi jembatan untuk menciptakan ekosistem pertanian yang lebih baik, memberikan akses yang lebih luas serta meningkatkan kesejahteraan petani lokal.